Tak Punya Visa Haji, Nenek Asal Tuban yang Telantar Diserahkan oleh PPIH kepada Keluarga
Nenek Jamik di Kantor Urusan Haji Indonesia di Madinah. Warga Tuban ini bukan jamaah haji reguler Kemenag dan tak punya visa haji. Dia sudah dijemput keluarganya setelah diselamatkan oleh PPIH karena telantar. --Media Center Haji
Pemeriksaan di Makkah Ketat
Kerajaan Arab Saudi sudah bertekad akan menindak tegas siapapun yang masuk ke Makkah pada puncak haji tanpa visa haji. Para jamaah haji yang resmi diberikan smart card. Nantinya siapapun yang kedapatan tidak membawa smart card bisa dianggap sebagai jamaah haji ilegal.
Risikonya bisa dipenjara, didenda sangat mahal, dan kemudian dideportasi atau dipulangkan ke Indonesia. Tidak hanya itu, mereka yang melanggar aturan visa haji akan di-black list tidak boleh masuk ke Arab Saudi selama 10 tahun.
BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Antusias Ikuti Kajian Ustaz asal Riau di Masjid Nabawi
BACA JUGA:Jamaah Haji Wajib Pakai Smart Card saat ke Arafah Muzdalifah dan Mina, Ini Alasannya
Ustaz Ariful Bahri, WNI asal Kampar, Riau, yang menjadi ustaz di Masjid Nabawi juga mengingatkan agar jamaah yang tak punya visa haji jangan coba-coba masuk ke Makkah. "Setiap hari askar (petugas keamanan) melakukan pemeriksaan. Yang tidak resmi dipulangkan," kata Ariful Bahri.
Menurut Ariful, salah satu penyebab banyaknya jamaah haji lansia yang meninggal dunia saat puncak haji karena maktab mereka ditempati jamaah yang tak bervisa resmi tersebut. Akibatnya, jamaah haji yang resmi justru tidak punya tempat berteduh atau beristirahat. "Apalagi saya dapat informasi tahun ini ada 45 ribu jamaah haji kita yang lansia," kata Ariful Bahri saat berceramah di Masjid Nabawi 25 Mei 2024 lalu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: