Indonesia Berusah Mengisi Gap Consumption Per Capita, Melalui Peningkatan Purchasing Power

Indonesia Berusah Mengisi Gap Consumption Per Capita, Melalui Peningkatan Purchasing Power

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita -disway.id/Bianca Chairunisa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia, melalui sektor industri, tengah berusaha mengisi gap consumption per capita dengan berusaha meningkatkan purchasing power per capita.

Hal ini dilakukan untuk mewujudkan target Indonesia untuk menjadi middle upper and high-income country.

Menurut Menperin Agus, saat ini tingkat konsumsi komoditas atau produk dalam negeri di kalangan masyarakat Indonesia masih cukup rendah seperti Industri keramik.

BACA JUGA:Proyek Bali Urban Rail, Menteri Investasi Dukung Hilirisasi Versi Pariwisata

BACA JUGA:Pelindo Luncurkan Program SEMASA, Bantu Tingkatkan Kesejahteraan Warga Tanjung Priok

Menteri perindustrian tersebut mengungkapkan bahwa konsumsi komoditas keramik per-kapita di Indonesia sebesar 2,2 meter persegi atau kapita.

Hal ini masih di bawah rata-rata dunia yang mencapai 2,5 m2/capita, maupun produk kosmetik seperti hair product yang konsumsi per kapitanya hanya setengah dari konsumsi Thailand.

"Ada potensi kita untuk berkembang. Apalagi dengan pertimbangan penduduk kita yang jauh lebih banyak dari negara kompetitior. Jadi, pertanyaan besarnya, gap consumption per-capita ini mau diisi dengan produk impor atau produk dalam negeri?," ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis (30/05).

Agus menambahkan bahwa ini bukan berarti pihak Kemenperin menolak impor. Menurut Agus, pihak Kemenperin masih dapat menerima impor kecuali jika produk impor tersebut masih dapat diproduksi dalam negeri, seperti bahan baku contohnya.

"Kami ingin industri memakai bahan baku dari yang sudah di dalam negeri," ujar Agus.

BACA JUGA:Kemenaker Imbau Pelaku Usaha, Pertahankan Kerja Sama Industrial Berlandaskan Pancasila

BACA JUGA:Bapanas Optimis Capai Generasi Emas 2045 dengan Pola Konsumsi B2SA

Selama beberapa tahun terakhir, sektor industri di Indonesia mengalami berbagai tantangan yang cukup berat seperti menghadapi masa pendemi Covid-19.

Selama masa pandemi, Kemenperin mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tetap menjaga agar sektor industri dapat berjalan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: