Omong Kosong Hilirisasi Nikel, Faisal Basri: Kita Dapatnya Minus Kok Dibilang Untung!

Omong Kosong Hilirisasi Nikel, Faisal Basri: Kita Dapatnya Minus Kok Dibilang Untung!

Omong kosong hilirisasi nikel diungkap oleh Faisal Basri, karena dari perhitungannya pemerintah pendapatannya minus.-jatam-

JAKARTA, DISWAY.ID – Hilirisasi nikel merupakan salah satu program yang digadang-gadang oleh pemerintah dalam memaksimalkan eksplorasi tambang nikel di Tanah Air.

Disebutkan dengan hilirisasi, maka pemerintah akan mendapatkan masukan yang lebih besar dibandingkan dengan ekspor bahan mentah.

Akan tetapi omong kosong hilirisasi nikel diungkap oleh Faisal Basri, karena dari perhitungannya pemerintah pendapatannya minus.

BACA JUGA:324 Ribu Orang Menggunakan Commuterline Line Jabodetabek Saat Libur Idul Adha

BACA JUGA:Klarifikasi Cristian Gonzales Nonton Timnas Indonesia di Kursi Tribun, Ternyata Dapat Tiket dari Menantunya Pemain Filipina

“Kita dapatnya minus kok dibilang untung,” ungkap Faisal saat melakukan padcast bersama Novel Baswedan.

Menurut Faisal, beberapa wakru lalu dirinya menghitung bahwa dengan hilirisasi nikel, pemerintah mendapatkan 10 persen dan 90 persen ke luar negeri.

“Mereka dapat tax holyday dapat macam-macam, namun masih ada satu kompenen yang saya belum hitung, yaitu subsidi batubara,” ungkapnya.

BACA JUGA:Desertir TNI Jadi OPM, Ditembak Mati di Paniai!

BACA JUGA:Kronologi Penjambretan di CFD Sudirman-Thamrin yang Wajah Pelakunya Terlihat Jelas

Menurut Faisal, smalter yang beroperasi saat ini menggunakan bahan baku batubara dan mereka mendapatkan subsidi dari pemerintah.

“Pada 2022 harga batubara berkisar 345 dolar, namun mereka mendapatkan harga batubara hanya 70 dolar  per Metrik ton, dengan subsidi 275 dolar,” terangnya.

Faisal mengatakan bahwa betapa pemurahnya kita memberikan sudsidi kepada negara asing tapi warga negaranya sendiri digencet terus.

BACA JUGA:Pertama di Jakarta! Kapal Pesiar Resorts World One Berlabuh di Tanjung Priok Bawa 3.500 Penumpang, Cek Fasilitasnya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads