Ada PHK Massal di Bisnis e-Commerce, idEA: Masih Ada Kesempatan

Ada PHK Massal di Bisnis e-Commerce, idEA: Masih Ada Kesempatan

Prospek bisnis e-commerce di Indonesia.-tangkapan layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Bisnis e-commerce saat ini tengah mengalami gejolak ekonomi yang terus naik turun.

Bahkan ada fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang terjadi kepada ratusan karyawan Tokopedia TikTok Shop beberapa waktu lalu.

PHK pasca merger itu disebut merupakan upaya mendorong strategi pertumbuhan perusahaan ecommerce anak usaha ByteDance tersebut.

BACA JUGA:PT Adaro Energi Indonesia Tbk Buka Lowongan Kerja, Ada 31 Posisi yang Tersedia! 

Di lain pihak, Pemerintah China tengah bersiap untuk mendorong sebuah layanan e-commerce asal China, Temu.

Demikian itu untuk memperluas bisnis e-commerce lintas batas, atau yang kerap diistilahkan 'cross-border', dalam rancangan undang-undang yang dikeluarkan oleh Pemerintah China pada pekan ini.

Dengan fenomena tersebut, potensi bisnis e-commerce di Indonesia diyakini tetap menjanjikan.

Mengacu riset Google, Temasek, Bain & Company yang terbit awal November 2023, nilai Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce Indonesia tercatat sebesar US$ 62 miliar pada 2023.

Angka ini kemudian diprediksi tumbuh 15% pada 2025 menjadi US$ 82 miliar.

Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Budi Primawan, transaksi e-commerce nasional secara umum diperkirakan akan tetap stabil dan mengarah ke pertumbuhan yang positif sepanjang 2024.

BACA JUGA:Ramai TikTok Shop dan Tokopedia PHK Massal Karyawan Usai Merger, Apa Solusinya?

"Perilaku gemar belanja online sudah terbentuk di sebagian besar masyarakat Indonesia. Mungkin transaksi barang tersier akan menurun tahun ini, namun transaksi barang kebutuhan primer di platform e-commerce tetap akan tumbuh," ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Selasa 18 Juni 2024.

Selain itu, momen Hari Belanja Nasional (Harbolnas) pada bulan Desember 2024 dan promo tanggal kembar tiap bulan masih menjadi motor penggerak utama transaksi e-commerce.

Para pelaku e-commerce pun bakal kembali menerapkan praktik bisnis bakar duit dengan menebar berbagai promo atau diskon demi meningkatkan trafik pengunjung dan penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: