Ahli Jelaskan Gejala Awal saat Seseorang Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging yang Mewabah di Jepang
Ilustrasi bakteri pemakan daging di Jepang--Fortune/Getty Image
JAKARTA, DISWAY.ID – Bagaimana saat seseorang terinfeksi bakteri pemakan daging?
Jepang sedang dilanda wabah bakteri pemakan daging yang berasal dari grup A Streptococcus (GAS).
Di mana, sepanjang tahun 2024 terjadi 977 kasus dengan angka kematian sebanyak 77 orang.
Diketahui, kematian yang disebabkan oleh Streptococcus Toxic Shock Syndrome (STSS) ini terjadi hanya dalam kurun waktu 48 jam.
BACA JUGA:Bakteri Pemakan Daging Streptococcus Group A Ada di Sekitar Manusia, Bagaimana Pencegahan Infeksi?
Dokter spesialis penyakit TROPIK DAN infeksi Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, Sp.PD-KPTI -Istimewa-
Dokter ahli penyakit tropik dan infeksi Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, Sp.PD-KPTI mengungkapkan bahwa sebenarnya bakteri Streptococcus ada di tenggorokan hampir setiap orang dewasa maupun anak-anak di seluruh dunia.
Tak ayal, kuman ini sering menyebabkan radang tenggorokan dan infeksi kulit berupa kemerahan untuk penyakit yang ringan.
Namun, perjalanan penyakit atau spektrum penyakit karena kuman ini bisa tidak hanya itu bila menjadi semakin parah.
BACA JUGA:Bakteri Pemakan Daging Ancam Warga Jepang, Apa Penyebab Keganasan Staphilococcus Aureus?
Kuman bisa beredar dalam darah (bakteremia) hingga menimbulkan sepsis.
Untuk gejala awal, penderita akan mengalami demam tinggi, disertai menggigil, nyeri otot, mual, serta muntah.
"Bila kuman menyebar ke dalam darah, menyebabkan sepsis dan STSS, serta kebusukan lapisan kulit atau fasciitis nekrotikans. Penyakit jantung rematik juga disebabkan kuman ini," ungkapnya.
Di Indonesia sendiri, GAS masih belum ditemukan, tetapi strain lain dari Streptococcus, yakni grup B Streptococcus sempat ditemukan oleh peneliti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: