Bung Towel Bantah Anti Pemain Naturalisasi: Membangun Sepak Bola Bukan Sekadar Bentuk Timnas!

Bung Towel Bantah Anti Pemain Naturalisasi: Membangun Sepak Bola Bukan Sekadar Bentuk Timnas!

Bung Towel Bantah Anti Pemain Naturalisasi: Membangun Sepak Bola Bukan Sekadar Bentuk Timnas!-Novel Baswedan-YouTube Channel

Salah satu contohnya di level pemain muda belum ada kompetisi yang di tata semaksimal mungkin secara regional dan nasional lalu menghasilkan kemana output-nya.

BACA JUGA:

Selain itu, kata Bung Towel, klub-klub profesional di Indonesia belum semuanya keseluruhan profil seutuhnya itu sebagai klub profesional.

"Kan kalau klub profesional itu ada 5 indikator yang harus mereka penuhi yang judulnya 'Club Licenseing Profesional', jadi klub profesional itu akan mendapatkan lisensinya," imbuh Bung Towel.

"Nah mereka harus memenuhi kriterianya seperti legal, SDM, infrastruktur, punya lapangan latihan, ya kalau enggak punya akhirnya kan sewa tapi rata-rata di Eropa sudah punya pusat pelatihan sendiri, stadion bahkan sudah punya sendiri jadi revenue-nya bagus. Lalu finansial, terus sporting, maksudnya mereka punya lapisan tim enggak cuma yang utama tapi kelompok umur di bawahnya juga ada tapi kan kita belum semuanya ada," lanjutnya.

Bung Towel juga menyoroti beberapa masalah yang masih dihadapi oleh beberapa klub di Liga 1 seperti gajian telat jadi masih belum sehat secara finansial.

BACA JUGA:

Ditambah lagi Bung Towel menyoroti soal beberapa suporter di klub-klub Liga Indonesia yang masih belum sepenuhnya memahami soal revenue tim yang mereka dukung.

Artinya, masih ada sejumlah oknum suporter yang masuk ke dalam stadion menonton pertandingan tanpa membeli tiket secara resmi.

"Saya bilang ada yang beli, tapi ada banyak juga yang enggak. Apakah mereka membeli merchandise yang original klub? Kan belum tentu juga, padahal itu adalah bagian dari revenue-nya klub," ungkap Bung Towel.

"Jadi sebetlunya kita memang punya faktor yang cukup kuat, ada dukungan dari suporter baik untuk Timnas maupun klub, walaupun enggak semua klub kan ada klub juga yang minim suporter. Tapi, intinya adalah belum tertata secara profesional profil klubnya itu sendiri." tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: