Simak Rekomendasi Dokter Sebelum Naik Pesawat Bagi Pasien Riwayat Penyakit Jantung
Saran sebelum naik pesawat bagi pasien penyakit jantung--Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID – Ada sejumlah hal penting yang wajib diperhatikan pasien penyakit jantung sebelum menempuh perjalanan dengan penerbangan atau naik pesawat.
Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan RSUI, dr. Syougie, Sp.KP menyampaikan bahawa ada hal-hal yang perlu diperhatikan bagi orang dengan kondisi sakit atau medis tertentu selama perjalanan udara.
“Rekomendasi dan saran yang dapat diberikan bagi setiap penumpang dengan kondisi sakit atau memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya lakukan konsultasi medis sebelum keberangkatan (pre-flight consultation), membawa obat-obatan di dalam tas jinjing atau cabin, menjaga asupan caiaran tubuh, hindari minuman dengan efek diuretik seperti yang kafein dan alkohol, dan segera periksakan kondisi apabila timbul gejala (post-flight consultation),” tuturnya dalam keterangan resmi.
BACA JUGA:Rasa Tak Nyaman di Dada Hingga Keringat Dingin, Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner
Beberapa penumpang yang memerlukan pertimbangan medis khusus diminta untuk menyerahkan Surat Persetujuan Medis Penumpang (Surat Laik Terbang).
Setiap Maskapai memiliki ketentuan tertentu (bagi yang telah menetapkan).
BACA JUGA:Canggih! Kini Ada Stetoskop AI, Deteksi Penyakit Jantung Koroner dan Gagal Jantung
Surat Laik Terbang diperlukan bagi penumpang dengan kriteria sebaagi berikut:
• memiliki penyakit terbaru, paska rawat inap/cedera/operasi yang memerlukan pendampingan medis selama terbang,
• memiliki kondisi medis tertentu yang memerlukan pendampingan medis selama terbang,
• memerlukan suplementasi oksigen selama penerbangan, atau
• memakai alat medis, seperti stretcher selama penerbangan.
BACA JUGA:Kurangi Lemak Trans, Biang Kerok Pemicu Penyakit Jantung
Terdapat beberapa faktor penerbangan yang dapat mempengaruhi fungsi tubuh, diantaranya penurunan tekanan udara seiring kenaikan ketinggian, tekanan parsial oksigen akan turun maka terjadi hipoksia yaitu kondisi kadar oksigen pada tubuh menurun, menurunnya kelembaban udara yang dapat meningkatkan evaporasi cairan tubuh sehingga meningkatkan risiko dehidrasi, penurunan suhu yang dapat mengecilkan pembuluh darah sehingga meningkatkan filtrasi ginjal, perbedaan zona waktu, turbulensi, radiasi, serta kebisingan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: