bannerdiswayaward

Detak Jantung Kamu Cepat? Jangan-jangan Kena Penyakit SVT yang Ancam di Usia Muda

Detak Jantung Kamu Cepat? Jangan-jangan Kena Penyakit SVT yang Ancam di Usia Muda

Pasien jantung dengan gangguan aritmia atau irama jantung dan denyut, dapat diukur dengan alat CT scan.--freepik

JAKARTA, DISWAY.ID – Detak jantung yang mendadak cepat tanpa sebab bisa jadi tanda aritmia atau gangguan irama jantung.

Meski sering terjadi pada lansia, kondisi ini juga banyak dialami anak muda.

Salah satu jenis aritmia yang sering muncul adalah Supraventricular Tachycardia (SVT), yaitu detak jantung yang melonjak tiba-tiba dan menghilang sendiri.

Bila dibiarkan, SVT bisa memicu gagal jantung, stroke, bahkan kematian. Solusi utamanya adalah prosedur ablasi, bukan sekadar obat.

BACA JUGA:Perayaan Tiga Tahun Old Shanghai Meriah, Asian Cabaret hingga Pagoda Light Show Jadi Simbol Kemakmuran

Menurut dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung RS Siloam TB Simatupang, aritmia terbagi jadi tiga: irama terlalu cepat (tachycardia), lambat (bradycardia), dan tidak teratur (flutter).

"Aritmia bisa dikenali dengan memeriksa denyut nadi. Bila saat istirahat detaknya lebih dari normal, bisa jadi itu tanda gangguan," jelasnya.

BACA JUGA:Pramono Tindaklanjuti Temuan KPK soal Penyimpangan Pembangunan Sekolah di Jakarta

Detak Normal per Usia:

Bayi baru lahir: 100–160 BPM

Anak 6–10 tahun: 70–110 BPM

Remaja & dewasa: 60–100 BPM

Lansia: 80–130 BPM

Untuk memeriksa sendiri, letakkan dua jari di pergelangan tangan, hitung selama 15 detik, lalu kalikan 4.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads