Henti Jantung Mendadak dan Serangan Jantung Berbeda, Ini Penjelasan Ahli
Ini pengobatan gangguan jantung aritmia atrium fibrilasi (AF)-pixbay-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) dan serangan jantung merupakan kondisi yang berbeda meski sama-sama membahayakan nyawa.
Dokter spesialis jantung Siloam Hospital Prof. DR. dr. Yoga Yunaiadi, SpJP (K), FIHA, FAsCC menjelaskan, serangan jantung terjadi akibat infark miokard akut.
"Serangan jantung adalah infark miokard akut, yaitu tersumbatnya pembuluh koroner yang sebelumnya sudah menyempit secara mendadak," jelas dr. Yoga kepada Disway.
BACA JUGA:Cegah Kanker Paru Sejak Awal, Deteksi Dini dengan Low Dose CT Scan Thorax
Pembuluh koroner sendiri merupakan pembuluh yang memberi makan dan oksigen ke jantung.
Sehingga, sumbatan mendadak tersebut mengakibatkan jantung tidak memperoleh asupan oksigen dan zat gizi lainnya.
"Semakin lama tersumbat, semakin rusak jantungnya," tandasnya.
Guru Besar FKUI tersebut mengatakan bahwa perubahan dan kerusakan mendadak pada otot jantung bisa menyebabkan kelainan irama jantung yang sangat cepat dan fatal.
Di mana, keadaan terakhir disebut henti jantung.
"Pada orang usia di atas 45 tahun, serangan jantung merupakan penyebab utama henti jantung. Tetapi pada orang muda, penyebab utama henti jantung adalah kelainan irama itu sendiri," paparnya.
BACA JUGA:Berkaca dari Kematian Zhang Zhi Jie, Henti Jantung Bisa Ancam Atlet Apalagi Masyarakat Biasa
Kelainan irama jantung ini berupa jantung berdebar sangat cepat.
"Sedemikian cepatnya sehingga hanya berupa getaran fibrilasi saja dan tidak menghasilkan fungsi pemompaan darah."
Akibatnya darah berhenti beredar, kata dr. Yoga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: