Meritokrasi Hati
Ilustrasi meritokrasi--
SEDIH dan gembira. Itulah hasil pengalaman keliling daerah di Indonesia.
Banyak bupati dan wali kota yang membuat hati gembira: begitu nyata hasil kerja mereka. Sebagian pintar mempromosikan hasil itu. Sebagian lagi tidak.
Sebaliknya banyak daerah dan kota yang begitu-begitu saja. Pun setelah kepala daerahnya menjabat 10 tahun. Daerah dan kota itu seperti kehilangan waktu 10 tahun.
Di zaman Orde Baru kepala daerah yang biasa-biasa saja hanya punya satu periode masa jabatan. Bagi yang sangat bagus bisa dua masa jabatan. Dan bagi yang prestasinya istimewa bisa diangkat jadi gubernur. Atau tetap bupati/wali kota tapi naik ke daerah/kota yang lebih besar.
Bupati Lumajang Soewandi (sempat jadi mertua Rini Soewandi, mantan meneg BUMN dan memperindag) naik jadi Gubernur Kaltim. Bupati Trenggalek Sutran, naik jadi Gubernur Papua. Dan seterusnya.
Kini bukan lagi atasan yang menilai prestasi itu. Sudah pindah ke partai dan rakyat setempat.
Kini rekom partai sangat menentukan. Istilahnya rekom, tapi isinya putusan partai: siapa calon bupati/wali kota dan gubernur di suatu wilayah.
Minggu-minggu ini perburuan rekom itu luar biasa gencarnya.
Anda pun tahu: apa syarat utama untuk mendapatkan rekom partai. Bukan hanya capaian prestasi.
Akibat aturan hasil reformasi banyak kepala daerah yang hebat-hebat hilang begitu saja. Mereka tidak bisa maju untuk ketiga kalinya. Saya tentu mendukung itu. Dua periode cukup.
Tapi sudah waktunya ada perubahan: bagi kepala daerah yang sudah menjabat dua periode dengan prestasi yang istimewa seharusnya bisa dapat saluran. Agar negara ini tidak kehilangan orang-orang hebat.
Konkretnya: bupati atau wali kota yang prestasinya istimewa harus diberi kesempatan untuk ''naik kelas''.
Belum tentu semua mereka bisa menjadi calon gubernur, tapi harus dibuka kesempatan untuk bisa menjadi bupati/wali kota di daerah yang lebih besar.
Misalnya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Prestasinya luar biasa. Masih muda pula. Alangkah baiknya kalau masih boleh jadi kepala daerah lagi di kota yang lebih besar seperti Malang atau Surabaya.
Masih ada beberapa kepala daerah sekelas Azwar Anas. Di Jateng ada tiga. Di Jatim ada dua. Di daerah lain pun ada. Umumnya dari PDI-Perjuangan.
Kalau kesempatan naik kelas itu dibuka maka kepala daerah yang bekerja keras dan sukses bisa punya dua pintu: pintu atas ke provinsi dan pintu samping ke kota yang lebih besar.
Memang akan ada perdebatan yang panjang: apa kriteria prestasi yang istimewa itu. Serumit apa pun pasti bisa dirumuskan. Yang penting mau atau tidak.
Pemimpin yang baik dan hebat itu langka. Alangkah kehilangannya kalau punya pemimpin yang jelas-jelas terbukti hebat tapi tidak bisa lagi berkarir karena aturan.
Anggap saja itu bagian dari cara kita menjunjung tinggi prinsip meritokrasi. Yang hebat-hebat yang harus naik. meritokrasi seperti itulah yang dengan ketat dilaksanakan di Tiongkok. Lalu terbukti menjadi salah satu kunci sukses negara itu.
Apakah partai punya prinsip menegakkan meritokrasi? Apakah rakyat mempertimbangkan prinsip meritokrasi dalam setiap Pilkada?
Kita setuju untuk menjunjung tinggi meritokrasi. Dalam hati. Tidak dalam tindakan.(Dahlan Iskan)
Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 29 Juni 2024: Kelas Menengah
Bahtiar HS
om @Lagarenze Kalau saya lebih suka Sate Ayam Pak Slamet Sobikun ketimbang Pak Tukri. Sama-sama trah Sobikun. Sama-sama di Gang Sate Ponorogo, sepelemparan batu dari rumah saya --yg melempar Hulk, kata Abah. Sama2 besar2, 'prejengan' pun hampir sama, tp lebih murah sedikit. Bukan soal harga sih, tp sy lbh memilih Pak Slamet krn tekstur sate hsl panggangannya lbh lunak digigit dan menurut sy lbh 'nresep' bumbunya. Tp mungkin ini soal selera saja. Kalau pas kangen dg sate itu, saya cukup pesan lwt WA utk dikirim ke Sby. Ongkir 100rb gpp. Lbh murah drpd hrs pulang ke Ponorogo. Dan pasti jauh lbh murah drpd harus rapat di hutan belantara, jauh dr Jakarta, bersama para pembantunya. Dan keluarganya. Udah gt, ngajak artis2 dan netizen2 segala. Udah gt, tidurnya nggak nyenyak pula. Mbok ya komennya jgn gitulah, Pakde. Wong itu semua dibayarin pake duitnya org banyak. Lain kali coba sampean bayar dewe. Pasti mikir nggak hanya 1000 kali, tp 11T kali. Spt yg udah ada di saku kiri, tp blm pernah ditunjukkan hingga kini. Mkmkmk.
Lagarenze 1301
Pasti yang dimaksud Sate Ayam Haji Tukri Sobikun. Warung sate populer yang kini dikelola generasi ketiga, Haji Suroto. Pak SBY pernah singgah makan tlga kali, Pak Jokowi dua kali. Juga sejumlah menteri. Artis. Pesohor lainnya. Dan kini mantan sesuatu juga sudah menyantapnya. Kabarnya, Haji Sobikun sudah jualan sate sejak 1965. Masih dengan pikulan. Dilanjutkan anaknya, Haji Tukri. Dikembangkan jadi besar seperti sekarang oleh Haji Suroto. Generasi pertama membangun, kedua melanjutkan, ketiga mengembangkan. Lepas dari kutukan "generasi ketiga menghabiskan". Jadi ngiler membayangkan potongan daging sate yang besar-besar. Kecokelatan. Dicelup ke bumbu kacang. Pecah di mulut. Kalau sudah begini, apotek pun tutup.
Jo Neca
Gambar terlihat lebih seperti berkelahi dari pada senam..Memang sudut pandang itu tidak seragam.Sudut pandang membentuk persepsi.Dan negara ini lamban maju karena bertengkar tentang persepsi.
Bahtiar HS
Tambah satu lagi, Om. Selain selalu cuci tangan dulu sebelum nguleg sambel sate, sejak ada virus Covid, beliau selalu pakai masker tidak saja pas nguleg sambel, tp juga pas bakar sate. Wkwkwk.
agarenze 1301
Santai sejenak. Albert punya sate langganan. Warungnya di pojok alun-alun kota. Paling tidak, sekali sepekan ia makan sate di situ. Kadang dengan keluarga, rekan kerja, lebih sering sendiri. Itu dulu. Sebelum Albert pindah tugas ke kota lain yang jauh. Sejak sebelum goro-goro Covid melanda. Di kota tempat penugasan Albert banyak yang jual sate. Tapi, tetap saja sate pojok alun-alun yang lebih enak. Tak terkalahkan. Kemarin Albert akhirnya pulang ke kotanya. Kuliner pertama yang ia datangi, tentu saja, sate pojok alun-alun. Setelah makan seporsi, wajah Albert masam. Satenya tidak seenak dulu. Albert: "Mas, kok sekarang satenya tidak sama seperti dulu? Apa bumbunya ganti?" Kang Sate: "Nggak kok, Pak. Resep dan bumbunya tetap sama seperti dulu." Albert: "Kok saya rasa beda, ya, Mas. Seperti ada yang berubah. Apa, ya, yang bikin beda." Kang Sate: "Sejak ada virus Corona, saya selalu cuci tangan dulu sebelum nguleg sate, Pak."
djokoLodang
Ada kah "sumuk ora kringeten"? Ah, mana ada... Nek sumuk, yo mesti kringeten. Ada. Setidaknya di Solo. --> S*s* diemuk-emuk, yen ora keri yo kebangeten. --jL-
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
SATE PRESIDEN VS SATE KERE.. Sate Presiden adalah sate yang peenah dimakan presiden dan Anda semua, para "calon" presiden. Tapi di Yogya dan Solo, tempat kampung asal pak Harto dan pak Jokowi yang jadi Presiden itu, di sana juga ada "sate kere". Dulunya, sate kere hanyalah untuk para "kere", termasuk saya. Tetapi sekarang, sate kere, udah naik kelas, gara-gara maraknya wisata di Yogya dan Solo. Sate kere adalah sate yang berbeda dengan sate pada umumnya. Jika biasanya sate dibuat dari daging, maka sate kere dibuat dari: 1). Tempe gembus, dan atau.. 2). Lemak, dan juga jeroan kambing maupun sapi. Rasanya enak sih, kalau menurut saya. Tapi mungkin tidak sehat untuk presiden dan para calon presiden, seperti Anda semua. ### Kecuali Anda rutin dan rajin olahraga, seperti para kere pada umumnya, dan juga kayak saya. He he..
Lukman Nugroho
Tidak tahukan Abah. Ada bahasa yang lebih baku. Bukan galengan. Tapi pematang. Mungkin Abah lupa. Maklum, sudah kewut. Hehehe
djokoLodang
-o-- ... Sate ini enak. Tapi pikiran ini tidak enak. ... * Jalan menuju kehidupan yang indah bukanlah tempat yang indah, melainkan kondisi pikiran Anda sendiri. Jika pikiran Anda indah, semuanya indah. (pesan Bunda) --jL-
hikends
Karena saya asli Tulungagung 'Protes' Nenek saya sudah biasa masak lodho ayam, Ayah saya kelahiran 1928 Ketika th 1987 saya endang pulang karena merantau dari pedalaman Kab Kutai (sekarang Kutai Kartanegara) dimasakkan mbok saya ayam lodho enak sekali. Yang tidak mudah lupa karena dimasakkan lodho satu ekor full. Yang tidak mudah terlupakan membuat iri saudara saudara karena pesan mbok saya 'iki pitik lodho kanggo adikmu kanggo kakangmu ojo diganggu'. Ikatan batin saya dan mbok saya sangat kuat karena sejak SD sampai SMA saya terbiasa mencarikan kayu bakar. Jangankan kayubakar habis, stok kayu bakar tinggal sedikit saya sangat sedih. Jika teringat saya juga heran kelas 4 SD sudah biasa memanjat pohon kelapa setinggi 10meter an untuk menurunkan papah daun kelapa yang menguning. Yang tidak habis pikir pécok (Jawa = kapak kecil) biasa saya pakai untuk membelah kayu sewaktu dari SD masih terus ikut saya sampai sekarang.
Kurniawan Roziq
Abah sombong banget , itu jalur saya parang-ponorogp-trenggalek
Jokosp Sp
Senasib dengan Lodho. Di sini ada juga Langsat Tanjung yang terkenal manisnya. Sebenarnya tidak semua darerah di Kabupaten Tabalong menghasilkan langsat manis. Hanya ada di dua desa, yaitu desa Tanta kecamatan Tanta dan desa Masukau kecamatan Murung Pudak itulah penghasil Langsat manis. Tapi karena sudah saking terkenalnya sampai semua langsat di pedagang dijual dengan nama Langsat Tanjung. Ketemu yang di Banjarmasin, di Balikpapan, di Samarinda semua tertempel gantungan tulisan Langsat Tanjung. Bagi yang tahu fisik Langsat Tanjung saja yang bisa mengenali itu asli atau langsat palsu ( KW ). Langsat Tanjung akan sejajar jika disandingkan dengan Duku Palembang, atau satu grade dibawah duku sedikit atau 11 - 12 lah. Urang Banua manyambat "Manisnya si galuh kaya masnisnya langsat Tanjung". "Kuning kulitnya kaya kulit langsat".
Mirza Mirwan
Sugeng enjang Bu Nimas. Kelihatannya Bu Nimas kesulitan untuk mengetik شيئت hingga menjadi شىءت. Agar hamzah (ء) tidak misah, Bu Nimas cukup memencet ى agak lama, nanti akan tertulis ئ، jadi bisa disambung dengan huruf sebelum dan sesudahnya. Sehat dan barakah selalu bersama keluarga, Bu Nimas. Aamiiin.
Mbah Mars
DI WARUNG SATE Tukang sate: “Pean wedhus po ayam ?” Pembeli 1: “Aku wedhus” Pembeli 2: “Aku ayam” =======/////// Ada 2 orang tamu yang tiba-tiba bertengkar hebat: Orang ke 1: “Kamu itu kayak sate kambing. Awalnya enak tapi lama-lama bikin darah tinggi” Orang ke 2: “Itu karena kamu seperti tukang sate. Suka nusuk dari belakang” =======/////// Bolkin: “Aku sate campur, Ma. Pesan thengkleng sepiring juga” Menuk: “Ingat, Pah. Kolesterol tinggi” Bolkin: “Tidak boleh takut kolesterol. Itu syirik. Takut itu hanya kepada Allah!!!
Fiona Handoko
selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jo, bp juve, bp jimmy, mbah mars, ka nimas dan teman2 rusuhwan. senang baca berita di okezone. com. "prabowo minta tak hanya ormas keagamaan dapat ijin tambang. bahlil : kita kasih." luar biasa ide ini. sudah sepantasnya didukung. kan jelas bukan hanya ormas keagamaan saja yg butuh pemasukan. semoga nantinya pgri juga mengelola tambang. sehingga tidak terdengar lagi guru honorer bergaji 300 rebu per bulan. semoga semua serikat buruh juga dapat ijin mengelola tambang. sehingga tidak perlu tiap tahun demo minta naik gaji. semoga semua klub sepak bola juga dapat ijin mengelola tambang. sehingga mereka bisa bangun stadion sendiri, bisa ngontrak ronaldo dan messi, bisa jadi juwara di mana2. semoga semua organisasi wartawan juga dapat. sehingga dapat terwujud satu wartawan satu media di indonesia. semoga semua organisasi kesenian juga dapat. sehingga mereka bisa show tiap hari. bisa keliling dunia mempromosikan budaya indonesia. bisa sering2 ngundang manggung metallica. semoga semua rt di indonesia juga dapat. hingga mereka bisa arisan tiap hari tanpa bingung tumbas kopi dan konsumsi. semoga semua penyelenggara judol juga dapat. sehingga mereka tidak perlu repot2 cari mangsa lagi. semoga.... semoga.... semo....... s..............
Lagarenze 1301
Penasihat politik tergopoh-gopoh mendatangi Nicolas Maduro yang sedang merenung di ruang kerjanya. "Bos, maaf mengganggu. Ini mendesak untuk saya sampaikan," kata si penasihat. "Apa apa?" ujar Maduro deg-degan. Pasalnya, sedang berlangsung penghitungan suara pilpres. Ia sedang berjuang menjadi Presiden Venezuela untuk masa jabatan ketiga. "Ada dua kabar, Bos. Kabar baik dan kabar buruk. Bos mau dengar yang mana dulu." "Beri saya kabar buruk dulu." "Baiklah, Bos. Kabar buruknya, capres oposisi Edmundo Gonzales meraih 54 persen suara." Maduro terhenyak. Ia segera berdiri dari kursinya. "Beri kabar baiknya," ujarnya dengan nada bergetar. "Tenang, Bos. Hasil pemilihan sudah diumumkan, Bos menang dengan 51 persen suara." *jokes
Jimmy Marta
Metoda hemat air dg pemakaian membran plastik disawah mungkin inovasi baru. Tapi mungkin juga bukan inovasi murni. Bisa jadi terinspirasi dari metoda pembuatan jalan di area berrawa. Jalan lintas Bangkinang-Pekanbaru banyak melewati daerah rawa. Tanah untuk jalan digali dalam (sekitar 1m). Kemudian dihampari plastik. Lalu diurug dg material baru. Koral, tanah silika dan pasir, dipadatkan. Jika pada sawah membran berfungsi untuk menahan air dari atas. Pada jalan, membran ini untuk menahan air dari bawah. Agar jalan tidak amblas turun.
Muh Nursalim
Abah bilang kepada peternak sapi yang gagal itu. Ganti ternak kambing perah. Ini sangat menjanjikan. Lebih murah hewannya tapi susunya lebih mahal. Satu liter kalau setor ke pabrik Rp. 20 ribu. Jika langsung ke konsumen bisa sampai 50 ribu. Dibotoli 200 ml diberi rasa bari dijual. Ada banyak kambing perah yang bisa dicoba. Yang saya punya sapera. Ini jenis peranakan silang antara Sanen dan Peranakan Etawa. Kambingnya kecil tapi gentong susunya besar. Bila bejo dapat kambing yang bagus sehari ada yang sampai 3 liter. Tinggal main dipakan. Urusan ini sangat mudah. Karena seandainya mau ngirit se ngirit ngiritnya, peternak bisa saja ngarit setiap hari. Tapi kalaupun mau beli pakan juga masih sangat terjangkau. Tidak ada 1/5 limanya harga susunya. Walhasil kambing perah itu ibarat si kambing membniayai dirinya sendiri. Peternak hanya ngubengke saja. Itu dari hasil susu. belum lagi dari cempe yang dianakkan. Juga sangat menjanjikan. Karena kambing bisa diperah kalau beranak. Buntingnya tidak lama. Hanya lima bulan. Setelah anak labhir seminggu kemudian bisa diperah. Berbagi dengan cempe. Yang saya lakukan, Sebagian cempe disapih saat malam saja, sehingga paginya susu bisa diperah. Ada pula yang disapih siang saja, sehingga sore bisa diperah. Merahnya tidak perlu alat yang mahal-mahal. Cukup dengan tangan saja. Kecuali nanti kalau sudah menjadi peternak dengan ratusan induk baru pakai alat. Asyik merah susu kembing itu. Yang pikirannya lagi kacau bisa sambil ngebayangin apa gitu
Johannes Kitono
Tambak - HDPE. Teknologi sawah membran ini hampir sama dengan tambak udang . Beralasan plastik HDPE dengan fabrikasi.. Memudahkan panen sekaligus solusi untuk memudahkan pengolahan air budidaya. Kalau di tampak tradisional. Sesudah panen perlu pengeringan sinar matahari, pembalikkan dan pengapuran lahan. Dengan hamparan HDPE yang life timenya bisa 10- 15 tahun. Banyak proses dan usia budidaya udang yang bisa dikurangi. Malahan dengan sistem HDPE ini hasil panen bisa diperiksa. Untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan. Pejabat departemen teknis seperti Deptan dan KKP. Harus rajin bench marking dan belajar ke negara unggul teknologinya.Now, diatas kertas lahan pertanian luas tetapi setiap tahun harus impor beras. Dan karena nelayan dianggap tidak bisa budidaya Lobster. Benur Lobsternya diekspor ke LN. Sangat memalukan sekaligus menyedihkan. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.
Johannes Kitono
Inisial - T Pernyataan Benny Rhamdani, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Tentang God Father dengan inisial T bandar Judol. Membuat publik bahkan Bareskrim minta klasifikasi.Siapa gerangan manusia T itu ? " Selama Republik ini berdiri dan sampai now Mr P eh Mr T ini tidak akan tersentuh hukum", tambah Benny. Tentu saja banyak yang menduga.Pasti ada kaitan dengan Kepala Sembilan Naga yang namanya di mulai dengan T. Gegara itu di wag nama anggotanya dimulai dengan T jadi guyonan. Seperti Teddy, Tarzan atawa Tony. Ikut ngetop dengan berkat Benny. Sampai komedian Tessy ikut-ikutan keberatan namanya dikaitkan dengan Mr T. Dalam kasus ini Benny Rhamdani telah sukses. Melambungkan namanya sekaligus BPPMI yang dipimpinnya. Jujur saja, beta dan termasuk banyak pembaca yang tidak tahu. Bahwa BPPMI adalah badan resmi yang melindungi Pekerja Migran.Banyak yang jadi korban perdagangan dan dijadikan " budak " judi online di Kamboja. Thx Benny " T " yang telah mengingatkan kita semua. Ancaman bahaya Judol yang merusak khususnya generasi muda.Semoga Senuanya Hidup Berbahagia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
Komentar: 150
Silahkan login untuk berkomentar
Masuk dengan Google