Viral Makan Daging Kucing untuk Pengobatan Diabetes, Ini Penjelasan Profesor UI

Viral Makan Daging Kucing untuk Pengobatan Diabetes, Ini Penjelasan Profesor UI

Ahli Spesialis Penyakit Dalam yang juga Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH --Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Ahli Spesialis Penyakit Dalam yang juga Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH menegaskan bahwa daging kucing tidak memiliki manfaat dalam pengobatan diabetes.

Hal ini menanggapi peristiwa viral di media sosial terkait seorang pemilik kos di Semarang yang makan daging kucing dengan dalih menderita diabetes.

Kebiasaan pria tersebut terbongkar setelah penghuni kos menyadari bahwa para kucing di lingkungannya yang sering diberi makanan satu per satu menghilang.

BACA JUGA:Sosok Nur Bapak Kos Makan Kucing di Semarang yang Viral untuk Obati Diabetes, Netizen: Sumpah Sakit Hati

"Bicara soal obat diabetes kemudian dihubungkan dengan makan daging kucing ini saya rasa hoaks, ya," kata Prof Ari kepada Disway, 10 Agustus 2024.

Sebaliknya, kucing merupakan hewan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.

"Kucing sendiri termasuk hewan karnivora. Oleh karena itu, dampak yang ada adalah kemungkinan bahwa daging kucing ini mengandung berbagai macam bakteri, parasit, yang tentu bisa berbahaya untuk tubuh," tuturnya.

BACA JUGA:Mengkudu Obat Tradisional Terbaik Buat Penyakit Diabetes-Kanker, dr. Cahyono: Tapi Faktanya... Hati-hati Lho!

"Jadi sekali lagi, tidak mudah untuk menerima informasi bahwa daging kucing itu bisa mengobati orang dengan diabetes mellitus," tegasnya lagi.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UI tersebut menjelaskan, diabetes merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan secara total.

"Ketika seseorang sudah ditetapkan menderita diabetes melitus, maka seumur hidup dia kita katakan sebagai penderita diabetes melitus," tandasnya.

BACA JUGA:Penderita Diabetes Anak Meningkat, IDAI Ungkap Faktor Penyebabnya

Dengan begitu, penderita hanya bisa mengatasi diabetes dengan mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi.

Terdapat tiga cara, yakni mengubah gaya hidup, memperhatikan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, dan mengonsumsi obat-obatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads