Tragis! Dokter Tewas Usai Diperkosa Belasan Pria di Aula Ruang Seminar RS
Dokter di India tewas diperkosa memicu gelombang protes--Times of India
INDIA, DISWAY.ID – Jasad dokter berusia 31 tahun ditemukan tewas berlumuran darah pada tanggal 9 Agustus 2024 di Rumah Sakit dan Kolese Kedokteran RG Kar, India.
Peristiwa memilukan itu terjadi di negara bagian Benggala Barat, India, pada hari Jumat.
BACA JUGA:Sosok Prathita Amanda Aryani Ditelusuri, Viral Kasus Meninggalnya Dokter PPDS Undip
Peristiwa ini memicu ratusan pengunjuk rasa yang marah atas pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter minggu lalu dilansir dari Renters.
Sementara asosiasi dokter mendesak lebih dari satu juta rekan kerja di seluruh negeri untuk berhenti bekerja selama sehari.
Polisi dan pejabat setempat mengatakan blokade oleh para pengunjuk rasa mengganggu transportasi umum di beberapa bagian negara bagian tersebut. Lebih dari 1.500 orang ditahan.
Korban, seorang dokter berusia 31 tahun, ditemukan tewas Jumat lalu di atas kasur berlumuran darah di perguruan tinggi kedokteran tempat dia bekerja di Kolkata.
BACA JUGA:Prodi Anestesi Undip Ditutup Sementara Pasca Meninggalnya Dokter PPDS Undip
Dia sedang tidur siang di ruang kuliah perguruan tinggi setelah bekerja selama hampir 20 jam dari shift 36 jam, menurut staf di R. G. Kar Medical College mengatakan kepada Reuters.
Partai politik, termasuk Partai Bharatiya Janata (BJP) milik Perdana Menteri Narendra Modi, juga mengadakan demonstrasi di ibu kota negara bagian Kolkata, tempat terjadinya kejahatan tersebut.
BACA JUGA:Pasca Kematian Aulia Risma Lestari, Kesehatan Mental Dokter PPDS Jadi Sorotan Kemenkes-IDI
Para dokter mengatakan keadaan pemerkosaan tersebut menyoroti kerentanan para petugas medis yang tidak memiliki perlindungan dan fasilitas yang memadai.
Hukuman yang lebih berat merupakan salah satu perubahan yang dilakukan pada sistem peradilan pidana setelah pemerkosaan massal tahun 2012 terhadap seorang mahasiswa berusia 23 tahun di dalam bus yang memicu protes dan kemarahan serupa, tetapi para pegiat mengatakan tidak banyak yang berubah sejak saat itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: