Pasca Kematian Aulia Risma Lestari, Kesehatan Mental Dokter PPDS Jadi Sorotan Kemenkes-IDI
Kematian Aulia Risma Lestari mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) menjadi sorotan berbagai pihak, terutama Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia.-Tangkapan layar/X-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kematian mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) menjadi sorotan berbagai pihak, terutama Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia.
Terlebih, dokter bernama Aulia Risma Lestari mengakhiri hidup karena diduga mengalami tekanan akibat perundungan atau bullying.
Hal ini berkaitan dengan ditemukannya catatan harian dr Aulia selama menjalani PPDS yang diduga tidak kuat menahan perundungan oleh senior.
BACA JUGA:Gawat, Baju Impor Asal China Rupanya Dijual Murah di Pasar Tanah Abang
BACA JUGA:Partai Demokrat Serahkan Surat Rekomendasi untuk 52 Pasangan Pilkada 2024
Meski begitu, pihak kampus membantah dugaan tersebut dan penyelidikan oleh kepolisian masih berlanjut.Bersama dengan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti kesehatan mental dokter PPDS.
"Kita juga pernah melakukan screening mental terhadap para PPDS ini dan banyak yang memang ingin bunuh diri," ungkap Budi di Jakarta, 15 Agustus 2024.
Oleh karena itu, hal ini menjadi fenomena besar yang perlu menjadi perhatian.
Terkait dengan praktik bullying yang terjadi di Indonesia, menurutnya hal ini sudah lama terjadi.
BACA JUGA:Menkominfo Pastikan Upacara HUT ke-79 RI di IKN Siap Digelar, Ada 1.300 Peserta Upacara
BACA JUGA:PLN Hadirkan 100 Persen Listrik Hijau pada HUT ke-79 RI di IKN, Dijamin Andal!
"Saya ingin mengajak semua sektor agar hentikan, putuskan kebiasaan ini. Karena ini adalah kebiasaan buruk yang berdampak pada profesi yang mulia," lanjutnya.
"Bayangkan kalau dokter-dokter ini sejak muda sudah dididik seperti itu, hidupnya ditekan. Banyak cara pendidikan yang jauh lebih saintifik untuk menciptakan tenaga kerja yang tangguh tanpa harus membully," paparnya.
Oleh karena itu, pihaknya tengah mengaudit Prodi Anestesi Undip dan RS Kariadi Semarang untuk merapikan tata kelola yang bebas dari perundungan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: