Jadi Tantangan Pemerintah, 15-20 Ribu Situs Judol Muncul Setiap Harinya

Jadi Tantangan Pemerintah, 15-20 Ribu Situs Judol Muncul Setiap Harinya

Sebanyak 15-20 Ribu Situs Judi Online Muncul Setiap Harinya-Tangkapan Layar/ FMB9-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Direktur Pengendalian Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunimasi dan Informatika (Kominfo), Teguh Ariffiyadi mengungkapkan bahwa setiap harinya sebanyak 15-20 ribu situs atau aplikasi judi online (Judol) muncul. 

Teguh mengungkapkan dengan menjamurnya situs Judiol ini, jadi tantangan pemerintah dalam memberantasnya. 

"Reproduski konten yang berkaitan dengan Judol sangat tinggi per 15 sampai 20 ribu, situs atau aplikasi baru hadir," pungkasnya dalam seminar daring di Forum Merdeka Barat 9 pada Senin, 19 Agustus 2024. 

BACA JUGA:Mengintip Desain Arsitektur Istana Garuda, Bangunan Ikonik yang Sarat Makna di IKN

BACA JUGA:Ketum Kadin Arsjad Rasjid Dukung Reshuffle Kabinet Jokowi Demi Transisi Pemerintahan Berjalan Baik

Selain itu, Teguh menjelaskan bahwa kata kunci Judol  saat ini jumlahnya sudah lebih dari 25 ribu dan akan terus tumbuh. 

Dalam hal ini, Kominfo terus mengembangkan teknologi untuk mengurangi modus-modus judi online. 

"Kami kominfo mengembangkan teknologinya juga, kami meningkatkan kapasitas scrolling juga. Mengurai modus- juga,"jelasnya. 

Kemudian, Ia mengungkapkan bahwa pihakya telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan situs pemerintah dan pendidikan bersih dari promosi dan permainam Judol. 

Diberitakan sebelumnya, Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Hokky Situngkir mengungkapkan bahwa ada 8 juta masyarakat kelas menengah turun kasta menjadi calon kelas menengah. 

BACA JUGA:Jadwal Pelaksanaan ANBK 2024 SMA-SMK, Lengkap dengan Materi yang Diujikan

BACA JUGA:Zulhas Beberkan Alasan HET MINYAKITA Naik Hingga Rp15.700 Per Liter

"Ada persoalan di kelas menengah kita, jadi ada penurunan kalau nggak salah 8 juta ya, 8 juta populasi kita itu yang turun kelas," kata Hokky kepada wartawan di Kantor Kominfo, pada Jumat, 9 Agustus 2024. 

Ia mempertanyakan mengapa seiring dengan meningkatnya transformasi digital, perekonomian masyarakat justru makin menurun yang seharusnya naik seiring pertumbuhan transformasi digital. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: