Pentingnya Teknologi Nuklir untuk Penanganan Kanker, Tapi Dokter Spesialis Masih Langka
Penandatanganan MoU Siloam Hospital dan Antoni van Leeuwenhoek.-ist-
Melalui kolaborasi ini, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada para tenaga medis, mulai dari dokter spesialis konsultan hematologi-onkologi medis, dokter spesialis bedah onkologi, perawat, radiographer, dan lainnya.
BACA JUGA:Lirik dan Terjemahan Lagu Marry You - Bruno Mars, Persiapan Lamar Kekasih di Konser!
"Dan juga yang menjadi crucial adalah dokter spesialis kedokteran nuklir. Karena kedokteran nuklir adalah sebuah aspek diagnostik yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis kanker," papar Chief Executive Officer MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dr. Edy Gunawan, MARS.
Oleh karena itu, lanjutnya, MoU ini akan merencanakan berbagai pelatihan di MRCCC dengan mendatangkan ahli dari AvL maupun pelatihan yang dilakukan di AvL dengan mengirimkan tenaga-tenaga dari MRCCC ke Belanda.
Sehingga dalam jangka panjang, pihaknya berharap dapat mengembangkan layanan kedokteran nuklir yang lebih konprehensif.
Lebih lanjut, pihaknya juga berniat belajar dari Belanda untuk mengembangkan teknologi nuklir ini sehingga bisa mendatangkan radiofarmaka untuk bisa diproduksi di Indonesia.
"Pengembangan kedokteran nuklir saat ini banyak di bidang terapi. Jadi bagaimana kita menggunakan radiofarmaka atau materi dari kedokteran nuklir untuk menerapi pasien kanker," tuturnya.
"Tidak hanya sebagai diagnostik untuk PET scan, untuk menentukan penyebaran kanker. Kita melihat bahwa di Belanda sudah banyak jenis-jenis radiofarmaka baru yang digunakan untuk menerapi pasien-pasien kanker. Jadi dalam jangka panjang kita akan mendatangkan radiofarmaka ini yang sebetulnya bisa diproduksi di Indonesia," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: