Proyek Co-generation PLTP 230 MW Dongkrak Energi Bersih Indonesia
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) telah mengintegrasikan teknologi co-generation dalam proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) dengan total kapasitas mencapai 230 Megawatt (MW) dalam upaya mewu-Kementerian ESDM--
JAKARTA, DISWAY.ID - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) telah mengintegrasikan teknologi co-generation dalam proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) dengan total kapasitas mencapai 230 Megawatt (MW) dalam upaya mewujudkan energi yang lebih bersih dan efisien.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwasanya teknologi ini memungkinkan panas buangan dari pembangkit listrik, yang biasanya terbuang percuma, untuk diubah menjadi energi listrik tambahan.
Proyek ini kata Eniya, akan dilaksanakan melalui skema kerjasama kemitraan, di mana PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT PLN Indonesia Power (PLN IP) akan membentuk joint venture.
BACA JUGA:Menag Yaqut Terancam Dipanggil Paksa Pansus Haji DPR: Kami Gandeng Polisi
BACA JUGA:Presiden Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos Pagi Ini, Risma Fokus Pilgub Jatim 2024
Beberapa wilayah kerja panas bumi (WKP) yang telah diidentifikasi sebagai lokasi proyek antara lain Lahendong, Ulubelu, Lumut Balai, Hululais, Kamojang, Sibayak, dan Sungai Penuh.
"Potensi panas bumi sekitar 24 GW akan dimaksimalkan hingga 2060, salah satu terobosan yang bisa dilakukan yaitu co-generation yang memanfaatkan steam yang tidak terpakai di model binary cycle," jelas Eniya.
Binary cycle sendiri merupakan salah satu teknologi yang umum digunakan dalam PLTP.
Sistem ini memanfaatkan fluida kerja (working fluid) dengan titik didih yang lebih rendah dibandingkan air, seperti isobutane atau pentane.
BACA JUGA:Endrick Punya Nama Panggilan Baru di Real Madrid, Mirip Julukan Legenda MU?
BACA JUGA:Jadwal Hong Kong Open 2024 Hari Ini 11 September, Aksi Anthony Ginting hingga Gregoria
Fluida kerja ini dipanaskan oleh uap panas bumi, menguap, dan menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.
Sementara itu, panas yang masih tersisa dalam fluida sekunder dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pemanasan ruangan atau proses industri.
Dengan demikian, co-generation pada PLTP binary cycle memungkinkan pemanfaatan energi panas bumi secara lebih efisien dan menghasilkan listrik serta panas secara simultan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: