Korban Dugaan Bullying BINUS School Simprug Singgung CCTV, Hanya Memutarbalikan Fakta!

Korban Dugaan Bullying BINUS School Simprug Singgung CCTV, Hanya Memutarbalikan Fakta!

Korban Dugaan Bullying BINUS School Simprug Singgung CCTV, Hanya Memutarbalikan Fakta!-Disway/Annisa Amalia Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Korban dugaan perundungan atau bullying di BINUS School Simprug menyebut bahwa CCTV yang telah diungkapkan oleh pihak sekolah tidak seluruhnya dan hanya membuat narasi baru yang memutarbalikan fakta.

"Saya tahu persis, sekolah hanya menampilkan video CCTV atau beberapa video yang hanya menguntungkan pihak sekolah dan pelaku saja," kata korban berinisial RE kepada wartawan usai RDP dengan Komisi III DPR RI, Jakarta, 17 September 2024.

BACA JUGA:Polisi Ungkap Kasus Perundungan di SMA Binus Simprug: Korban Alami Cedera Serius

BACA JUGA:Pengakuan Korban Bullying dan Pelecehan Seksual Binus School Simprug, Sebut Ada Anak Pejabat

Menurutnya, kekerasan yang dialaminya ini telah terorganisir sehingga ia dipukuli selama dua hari berturut-turut.

"Saya dipukuli selama dua hari, dipukuli secara bergantian, dan mungkin memang sudah sangat terorganisir dari para geng untuk melakukan tindak kekerasan kepada saya seperti itu."

RE juga mengungkapkan bahwa ia mengalami perundungan dan pelecehan ini sejak hari pertama pindah sekolah di bulan November 2023. Sehingga, ia meyakini sudah banyak rekaman CCTV yang bisa dijadikan bukti.

BACA JUGA:Kasus Pembulian di Binus Diduga Libatkan Anak Pejabat, Polisi: Tidak Ada Intervensi Dalam Penyelidikan

BACA JUGA:Kasus Pembulian di Binus School Simprug, Polisi Dalami Video Hingga Keterangan Saksi

"Tapi ke mana bukti CCTV? Kenapa yang ditayangkan hanya saja video yang bisa menguntungkan pihak mereka? Dan bahkan saya juga mempertanyakan ke mana video ketika saya dipukuli oleh pelaku pertama? Ketika saya dipukuli oleh pelaku ketiga? Kenapa yang ditampilkan hanya video ketika saya bisa membela diri? Ketika saya dihadapkan dan dipaksa untuk bisa melawan dari pihak kelas 10 itu?" paparnya.

Ia pun meminta agar pihak sekolah berlaku transparan.

"Tolong kepada pihak sekolah untuk menyampaikan seluruhnya secara transparan. Tidak ada yang di-cut, tidak ada video yang dipotong-potong atau ingin meng-framing bahwa saya adalah pelakunya, bahwa saya adalah orang yang sangat-sangat sadis atau diputarbalikkan fakta."

Padahal, menurutnya, ia telah mengalami banyak ancaman dan intimidasi.

BACA JUGA:Mediasi Buntu, Kasus Perundungan di Binus Simprug Tetap Berlanjut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: