Kritikan Tajam Ekonom pada Sri Mulyani di Akhir Masa Jabatannya: Masih di Bawah Target

Kritikan Tajam Ekonom pada Sri Mulyani di Akhir Masa Jabatannya: Masih di Bawah Target

Deretan menteri era Jokowi yang masuk ke kabinet Prabowo-Gibran.-Kemenkeu-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kritikan tajam ekonom pada Sri Mulyani di akhir masa jabatannya yang menyebutkan bahwa kinerja Kementerian Keuangan berada di bawah target.

Hal ini disampaikan oleh Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan 'Veteran' Jakarta, Achmad Nur Hidayat.

Menurutnya kinerja Sri Mulyani dan tim-nya tidak menunjukkan keberhasilan dalam mencapai lompatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

BACA JUGA:Tes Drive Goodyear Wrangler Duratrac RT, Tangguh di Medan Off Road, Aman di On Road

BACA JUGA:Update! Klasemen Sementara Medali Peparnas XVII Solo-Jawa Tengah 2024 Hari ini 11 Oktober

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dekade terakhir berkisar pada rata-rata 5 persen, jauh di bawah target ambisius yang dibutuhkan untuk membawa Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi," ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway.Id pada Jumat Oktober 2024.

Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa kebijakan fiskal yang diterapkan di bawah Sri Mulyani seringkali terlalu fokus pada stabilitas dan infrastruktur besar-besaran, tetapi gagal menghasilkan imbal hasil tinggi. 

"Proyek-proyek besar seperti pemindahan ibu kota negara (IKN) justru menciptakan beban keuangan yang berat, dengan utang yang terus meningkat tanpa diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan," pungkas Achmad.

BACA JUGA:Wajah Baru Museum Nasional Indonesia, Bakal Tampilkan Arca Tercantik yang Dikembalikan Belanda

BACA JUGA:Faldo-Fadhlin Dengar Keluhan Warga, Tiap Hari Blusukan ke 5 Ribu Rumah

Achmad juga menambahkan, salah satu kritik terbesar para Ekonom kepada kepemimpinan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan adalah kebijakan fiskal yang terlalu fokus pada proyek infrastruktur besar-besaran, namun tidak menghasilkan imbal hasil yang memadai.

Sebagai contoh, proyek pemindahan IKN telah menyerap anggaran yang sangat besar. 

Meski diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan daya saing, sampai saat ini proyek tersebut belum menunjukkan tanda-tanda memberikan dampak ekonomi yang signifikan. 

BACA JUGA:ASPI Usulkan Perencanaan Twin Cities di Jakarta dan IKN

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads