Bikin Trauma! Cerita Soto Daging Manusia di Terminal Rambutan Tahun 2013: Hasil Mutilasi Istrinya

Bikin Trauma! Cerita Soto Daging Manusia di Terminal Rambutan Tahun 2013: Hasil Mutilasi Istrinya

Bikin Trauma! Cerita Soto Daging Manusia di Terminal Rambutan Tahun 2013: Hasil Mutilasi Istrinya---Freepik

Astuti merasa kecewa dan marah, namun justru mendapat perlakuan kekerasan dari Benget. Bahkan, Benget dan Tini merencanakan untuk membunuh Astuti demi menjalin hubungan mereka lebih jauh. Pada tanggal 1 Maret 2013, Benget Situmorang memberi Astuti minuman keras hingga ia tidak sadarkan diri, lalu melakukan hubungan badan dengan kekerasan terhadap Astuti.

BACA JUGA:Digandeng Hydroplus, Dion Wiyoko Ternyata Gemar Minum Minuman Isotonik

Jadi, saat Astuti mencoba melawan, Benget semakin brutal dalam perlakuannya. Ia bahkan menyiksa Astuti dengan cara yang kejam, menuduh bahwa Astuti berselingkuh padahal sebenarnya itu adalah tuduhan palsu. Akibat dari penyiksaan yang dialami, Astuti pun meninggal dunia karena luka-luka yang dideritanya.

Setelah kematian Astuti, Benget memutilasi tubuhnya dan menyimpannya dalam berbagai wadah plastik di dalam kulkas kedainya. Benget dan Tini juga membuang potongan tubuh Astuti di berbagai tempat di sepanjang jalan tol Cikampek, serta menghidangkan daging Astuti sebagai bagian dari hidangan soto mereka tanpa memberitahu bahwa itu adalah daging manusia.

Kejahatan Benget dan Tini terbongkar setelah adanya laporan dari saksi mata yang melihat mobil angkot merah yang mencurigakan. Mereka berhenti di berbagai tempat dan membuang wadah plastik berisi tubuh Astuti. Setelah penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, Benget dan Tini akhirnya ditangkap.

Sumber Artikel:

Benget mengakui semua perbuatannya, termasuk menghidangkan daging manusia kepada rekan-rekannya. Mereka dihukum atas pembunuhan berencana, dengan Benget divonis hukuman mati dan Tini divonis 14 tahun penjara.

BACA JUGA:Cara Membuat Soto Ayam Segar Buat Pemula, Cocok Dimakan Saat Hujan

Akan tetapi pada tanggal 3 November 2013, Benget meninggal dunia karena sakit TBC (tuberkulosis) akut selama persidangan. Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua tentang pentingnya menjaga nilai-nilai kehidupan dan menjauhi tindakan kekerasan dalam segala bentuknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: