Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Ciptakan 16 Juta Lapangan Kerja, Arsjad Rasjid Siapkan White Paper
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid-disway.id/Sabrina Hutajulu-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Ketua Umum Kadin Indonesia versi Arsjad Rasjid mengatakan bahwasanya pihaknya telah menyusun white paper.
Adapaun isi white paper itu adalah usulan prioritas strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Arsjad Rasjid menjelaskan, White Paper tersebut disusun secara inklusif dan kolaboratif.
BACA JUGA:Ketua RT Sebut Pelaku Perkosaan Wanita Paruh Baya di Bekasi Ramah dengan Masyarakat
BACA JUGA:Ngeri! Transaksi Judol di RI Per September Tembus Rp 600 Triliun
Penyusunan White Paper sendiri melibatkan pelaku usaha dari berbagai daerah, lembaga kajian, dan pemangku kepentingan lainnya tersebut terbagi ke dalam 4 pilar strategis dan 18 tema pertumbuhan.
"Setiap tema pertumbuhan diturunkan menjadi inisiatif yang dilengkapi dengan langkah-langkah untuk mencapai tema pertumbuhan yang ada serta dampak terhadap produk domestik bruto yang ditargetkan," kata Arsjad Rasjid di Jakarta Pusat Kamis 17 Oktober 2024.
"Apabila semua inisiatif itu dapat diimplementasikan, akan tercipta 16-18 juta lapangan pekerjaan dari dampak pendapatan serta 5 juta lapangan kerja tambahan dari dampak belanja modal di 2029," terangnya.
Adapun dari 18 tema pertumbuhan yang ada dikatakan Arsjad Rasjid, terdapat 7 fokus area pertumbuhan prioritas yang akan berkontribusi sekitar 400 – 450 miliar dolar Amerika Serikat atau setara 80 persen terhadap PDB dalam lima tahun mendatang.
BACA JUGA:Jelang Pelantikan, Warga Tanjung Priok Berharap Prabowo Jadi Presiden 20 Tahun
Tujuh fokus area pertumbuhan prioritas tersebut mencakup infrastruktur yang terintegrasi, mudah diakses dan terjangkau, membangun ketahanan kesehatan dan transformasi layanan kesehatan, mewujudkan ketahanan energi.
Mengakselerasi pertumbuhan UMKM, memperkuat basis manufaktur melalui re-industrialisasi.
Serta membangun pusat pengembangan bisnis hijau terbesar di dunia, dan membangun ekosistem ketahanan pangan mandiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: