Sejarah Hari Santri 22 Oktober dan Peringatannya
Sejarah Hari Santri 22 Oktober dan Peringatannya---Dok. Kemenag
JAKARTA, DISWAY.ID - Berikut ini adalah sejarah ditetapkannya hari santri dan cara untuk memperingatinya setiap satu tahun sekali.
Hari Santri diperingati setiap tahun pada tanggal 22 Oktober sebagai bentuk penghormatan terhadap peran dan kontribusi para santri dalam memajukan peradaban Islam di Indonesia.
Perayaan Hari Santri juga merupakan momentum untuk mengenang sejarah panjang perjuangan para santri dalam melestarikan nilai-nilai keislaman dan menyebarluaskannya ke seluruh pelosok tanah air.
Sejarah Hari Santri bermula dari peristiwa bersejarah pada tanggal 22 Oktober 1945, ketika berlangsungnya pertempuran heroik yang dikenal dengan Peristiwa Juang 5 Hari yang melibatkan para santri dari Nahdlatul Ulama dan Banser melawan penjajah Belanda di Surakarta.
BACA JUGA:40 Twibbon Hari Santri 2024 Lengkap Ucapannya, Yuk Share di Medsos!
Pertempuran sengit tersebut menggambarkan kesetiaan, semangat juang, dan keberanian para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sejak saat itu, peringatan Hari Santri menjadi simbol keberanian dan pengabdian para santri dalam mengamalkan ajaran Islam secara utuh serta berjuang demi kesejahteraan umat.
Peran santri tidak hanya terbatas pada bidang keagamaan, tetapi juga berkontribusi dalam bidang sosial, pendidikan, budaya, dan politik.
Para santri dikenal sebagai pilar utama dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Mereka membawa kontribusi besar dalam mengajar dan menyebarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat luas.
BACA JUGA:35 Ucapan Hari Santri 2024 yang Islami Penuh Makna, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Sekolah-sekolah agama yang didirikan oleh para santri juga menjadi sarana penting dalam memperkuat ajaran Islam dan nilai-nilai kebangsaan.
Selain itu, santri juga memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dan toleransi antar umat beragama. Mereka diajarkan untuk menghormati perbedaan pendapat dan keyakinan, serta menjunjung tinggi keberagaman sebagai harta yang harus dijaga bersama.
Sikap inklusif dan toleransi inilah yang menjadikan santri sebagai agen perdamaian dan moderasi dalam masyarakat.
Peringatan Hari Santri juga menjadi momen untuk meneguhkan komitmen dalam memperjuangkan pendidikan agama Islam yang berkualitas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: