Stroke Mulai Serang Usia 30-40 Tahun, Catat Hal yang Harus Dihindari

Stroke Mulai Serang Usia 30-40 Tahun, Catat Hal yang Harus Dihindari

Ilustrasi seorang pasien yang menggunakan kursi roda karena mengalami kelumpuhan pada kaki akibat stroke. -Siloam Hospitals-www.siloamhospitals.com

"Kemudian juga apakah mempunyai gaya hidup yang nggak bagus? kalau dia punya gaya hidup yang nggak bagus, mungkin tiap 3-6 bulan harus lakukan skrining," ujarnya.

Begitu pula bagi yang memiliki tingkat stres tinggi dan gangguan tidur, perlu dilakukan skiring sedini mungkin.

"Memang tidak ada patokan yang baku, bisa 3 bulan atau 6 bulan. Kita harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, terutama laboratorium dan juga tanda-tanda lain seperti jantung dan sebagainya untuk diperiksa setiap enam bulan sekali," tuturnya.

BACA JUGA:Viral Pak Tarno Tetap Semangat Sulap di Kursi Roda Usai Terserang Penyakit Stroke ke-4

Adapun penyakit stroke dalam diketahui dalam sejumlah gejala, mulai dari senyum yang tidak simetris (mereot), mudah tersedak dan sulit menelan.

"Ketika makan dia tersedak dan sulit menelan, terutama air secara tiba-tiba hati-hati. Kenapa air? karena air itu molekulnya paling kecil."

Kemudian, anggota gerak pada satu sisi menjadi lemah, secara tiba-tiba sulit bicara dan pelo, kebas atau kesemutan di wajah, sakit kepala hebat mendadak, mata tiba-tiba kabur atau bahkan buta.

Dodik menekankan bahwa gejala stroke muncul secara tiba-tiba sehingga perlunya mencurigai gejala tersebut yang muncul secara mendadak.

BACA JUGA:Pak Tarno Semangat Bekerja Meski Kena Stroke yang Keempat, Pesulap Merah: Please Istirahat!

"Kalau ada gejala-gejala ini, jangan lupa ada kata tiba-tiba, kita waspadai sebagai gejala stroke," tandasnya.

Ia menegaskan bahwa penanganan stroke sangat mengutamakan kecepatan, yakni maksimal 2,5 harus sudah mendapatkan penanganan medis.

Seperti yang diketahui, stroke terjadi akibat sumbatan pada aliran darah.

"Tiap detik saja kalau kita itu ada aliran darah yang nggak bagus, tersumbat, maka kita akan kehilangan 32.000 neuron sel saraf atau pun juga sinapnya 230 dan tentu ini akan mengurangi tingkat harapan hidup seseorang," ungkapnya.

BACA JUGA:Update Kondisi Mat Solar Terbaru dengan Riwayat Stroke, Keluarga Sampai Beli Ranjang Rumah Sakit

Kerusakan ini akan terus menyebar seiring waktu selama belum mendapatkan penanganan. Namun, terdapat harapan untuk menyembuhkan sel saraf otak yang belum mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads