Langkah Selamatkan Sritex Diungkap Menaker
Kementerian Ketenagakerjaan mendorong perusahaan untuk membayar uang lembur karyawan jika bertugas di hari libur nasional.-Menaker-
JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam upaya Pemerintah untuk menyelamatkan salah satu perusahaan tekstil ternama di Indonesia, PT Sri Rejeki Isman atau Sritex, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa ada beberapa langkah yang akan dilakukan oleh Pemerintah.
Salah satunya adalah dengan mempermudah mediasi di antara PT Sritex dengan para kurator.
Selain itu, Menaker Yassierli juga menambahkan bahwa Pemerintah nantinya juga akan melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian Perindustrian dalam melaksanakan upaya penyelamatan.
BACA JUGA:Terungkap, Ibu Ronald Tannur Ternyata Bayar Rp3,5 M ke Hakim PN Surabaya agar Anaknya Divonis Bebas
BACA JUGA:Ibu-ibu Diduga Sering Mencuri Barang di Jaklingko, Transjakarta Angkat Bicara
"Bukan berarti Pemerintah membantu secara langsung. Jadi Pemerintah bisa membantu lewat mediasi dengan manajemen," ujar Menaker Yassierli dalam keterangan tertulis resminya pada Senin 4 November 2024.
Selain itu, Pemerintah juga memberikan bantuan berupa kemudahan dalam hal ekspor dan impor untuk PT Sritex, sehingga mempermudah Sritex untuk melanjutkan usahanya walaupun ditengah-tengah status pailit.
"Pemerintah bisa membantu regulasi terkait eskpor dan impor," ucap Yassierli.
BACA JUGA:Amankan Setengah Kg Sabu, Polsek Metro Taman Sari Jakbar Bongkar Jaringan Narkoba Lintas Provinsi
BACA JUGA:Cari Kamar Sewa yang Terjangkau, Ratusan Masyarakat di Rusun Pasar Rumput
Sementara itu menurut Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jakarta, Achmad Nur Hidayat, Pemerintah juga dapat berkoordinasi dengan bank-bank dan lembaga keuangan untuk memberikan skema restrukturisasi utang yang lebih fleksibel untuk mengatasi masalah hutang Sritex.
Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa cara ini juga dapat mencegah lebih banyak sektor indutri tekstil untuk terjerat dalam masalah keuangan.
"Krisis di Sritex menunjukkan betapa rentannya industri tekstil terhadap tekanan keuangan. Pendekatan ini diperlukan untuk mencegah lebih banyak perusahaan tekstil yang terjerumus dalam kebangkrutan," ucap Achmad saat dihubungi oleh Disway.Id pada Senin 4 November 2024.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: