HNW Tutup Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia 2024

HNW Tutup Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia 2024

Waketum MPR RI menutup Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI) 2024, yang diselenggarakan oleh Abak Academy bekerja sama dengan Artificial Intelligence Center Indonesia dan Universitas Indonesia-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID – Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI) 2024, yang diselenggarakan oleh Abak Academy bekerja sama dengan Artificial Intelligence Center Indonesia dan Universitas Indonesia, resmi ditutup hari ini dalam sebuah acara penghargaan yang diselenggarakan di Royal Palm Hotel and Convention Centre, Jakarta.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan, para finalis dari seluruh Indonesia, kepala sekolah, guru, orangtua dan para undangan. 

BACA JUGA:Hidayat Nur Wahid Sebut 5 Fraksi di DPR Setuju Ajukan Hak Angket dalam Sidang Paripurna Besok

BACA JUGA:Dukung Hak Angket, Hidayat Nur Wahid: Itu Hak DPR yang Diberikan oleh Konstitusi

KREASI 2024 bertujuan untuk memotivasi siswa SMP/MTs dan SMA/MA agar aktif dalam bidang penelitian, berkreasi, dan berinovasi dalam berbagai disiplin ilmu. Selain itu, kompetisi ini menjadi wadah bagi para pelajar untuk menyalurkan ide kreatif mereka, meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah, serta menyampaikan gagasan melalui tulisan dan presentasi ilmiah.

Dalam sambutannya, sekaligus menutup KREASI secara resmi, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif ini.

“Kompetisi ini membuktikan kepedulian generasi muda terhadap fenomena sosial dan lingkungan di sekitar mereka, sekaligus mematahkan paradigma bahwa generasi Z dan alpha adalah generasi yang kurang aktif. Melalui penelitian mereka, para peserta menunjukkan kontribusi nyata bagi masa depan bangsa. Program ini perlu dilanjutkan agar dapat terus melahirkan generasi muda yang unggul dalam riset dan inovasi, menuju Indonesia Emas,” ujar Hidayat.

BACA JUGA:Hidayat Nur Wahid Desak Jokowi Dengarkan Jeritan Rakyat Imbas BBM Naik: Harusnya Pemerintah Peduli!

Selama tiga hari kegiatan, peserta mengikuti berbagai aktivitas mulai dari sesi team building, pameran penelitian, presentasi penjurian, hingga malam keakraban. Kompetisi ini diikuti oleh 138 judul penelitian yang terbagi dalam dua bidang, yaitu Ilmu Sosial Humaniora dan Keagamaan (ISHK), serta Matematika, Sains, Teknologi, dan Lingkungan (MSTL).

Para finalis telah melalui proses seleksi yang ketat, mulai dari pengajuan proposal pada bulan April hingga Juni, pendampingan riset online dari Juni hingga Oktober, dan akhirnya babak final pada awal November.

Ketua Dewan Juri, Dr. Anggoro Tri Mursito, yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Riset Teknologi Pertambangan di Badan Riset dan Inovasi Nasional, mengungkapkan kekagumannya terhadap kualitas riset yang dihasilkan oleh para finalis. “Topik, proses, dan laporan yang dihasilkan para peserta luar biasa dan bahkan melampaui ekspektasi untuk anak seusia mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi yang bisa bersaing hingga tingkat mahasiswa,” katanya.

BACA JUGA:Mendiktisaintek Tak Masalah Penerima Beasiswa LPDP Enggan Pulang ke Indonesia: Yang Penting Merah Putih!

Dr. Munasprianto Ramli, Ph.D., penggagas KREASI sekaligus Ketua Pelaksana dan Direktur Abak Academy, menegaskan pentingnya membangun budaya riset sejak dini.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang maju riset dan inovasinya. Dengan menumbuhkan budaya riset di kalangan pelajar, kita berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi emas yang unggul dan siap membangun kejayaan Indonesia,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads