Gunung Rokatenda Naik Status Level II, Masyarakat NTT Cium Bau Belerang Menyengat
Gunung Rokatenda Naik Status Level II, Masyarakat NTT Cium Bau Belerang Menyengat-Tangkapan Layar/YouTube-
Wafid mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Rokatenda dan wisatawan agar tidak melakukan kegiatan dalam kawasan radius 2 kilometer dari puncak atau pusat aktivitas Gunung Rokatenda.
BACA JUGA:Pemkab Tetapkan Status Siaga Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki hingga 7 Januari 2025
BACA JUGA:Update Banjir Terjang Permukiman di Kaki Gunung Salak Bogor, Rumah Warga Hancur Diterjang Air!
Gunung Rokatenda Pernah Melerus Tahun 2013
Gunung Rokatenda, atau juga disebut Gunung Paluweh, adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Pulau Palu'e, sebelah utara Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Gunung yang bertipe strato ini merupakan lokasi tertinggi di Pulau Palu'e dengan ketinggian 875 meter.
Gunung ini secara geografis terletak di koordinat 121derajat, 42' bujur timur dan 8 derajat 19 lintang selatan.
Letusan terhebat terjadi pada 4 Agustus - 25 September 1928, yang menyebabkan terjadinya tsunami dan gempa vulkanik. Penduduk Palu'e saat itu sebanyak 266 jiwa.
BACA JUGA:Mentan Bagi-bagi Uang Rp 10 Juta, Berikut Syaratnya!
BACA JUGA:Kecelakaan Hebat Audi Marissa di Korea Selatan, Mobil Rusak Parah
Letusan kembali terjadi pada tanggal 23 Maret 1985 dengan embusan abu mencapai 2 km dan lontaran material lebih kurang 300 meter di atas puncak.
Lokasi letusan berada di lereng tubuh kubah lava tahun 1981, sebelah barat laut dengan ukuran lubang letusan 30 x 40 meter. Tidak ada korban jiwa dalam letusan tersebut.
Pada tanggal 16 Januari 2005, Rokatenda kembali menunjukkan aktivitasnya sehingga status siaga ditetapkan.
Pada 10 Agustus 2013, Gunung Rokatenda kembali meletus yang menyebabkan 8 orang meninggal sementara 3000 orang dievakuasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: