Gunung Rokatenda Naik Status Level II, Masyarakat NTT Cium Bau Belerang Menyengat
Gunung Rokatenda Naik Status Level II, Masyarakat NTT Cium Bau Belerang Menyengat-Tangkapan Layar/YouTube-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Gunung Rokatenda naik status menjadi level II (Siaga) setelah terjadi peningkatan aktivitas di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dikutip esdm.go.id, berdasarkan pengamatan visual Gunung Rokatenda dari periode 1 Oktober 2024 - 10 November 2024 pada umumnya Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut.
Selain itu asap kawah tidak teramati., dan cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut dan selatan.
BACA JUGA:Kaca KA 247 Progo New Generation Pecah Dilempar Batu OTK, Begini Reaksi KAI
Sementara dari pengamatan Instrumental, kegempaan yang terekam di Gunung Rokatenda selama periode 1 Oktober - 10 November 2024, 24 kali gempa Vulkanik Dangkal, 30 kali gempa Vulkanik Dalam, 23 kali gempa Tektonik Lokal, dan 20 kali gempa Tektonik Jauh.
Peningkatan dan aktivitas status Gunung Rokatenda diketahui dari surat resmi Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid A.N kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gubernur Nusa Tenggara Timur, dan Bupati Sikka.
Dalam Surat Nomor B-294/GL.03/BGL/2024 tertanggal 10 Nopember 2024 tersebut bersifat penting dengan perihal penyampaian peningkatan tingkat aktivitas Gunung Rokatend.
Selai itu terdapat laporan dari masyarakat terium bau belerang yang menyengat pada tanggal 9 Nopember 2024 dari pukul 09.00 Wita sampai 17.00 Wita.
BACA JUGA:Alasan Penahanan Gunawan Sadbor Ditangguhkan Diungkap Kepolisian
BACA JUGA:Mantan Komisioner KPK: Pentingnya Transformasi Budaya Guna Perangi Korupsi Sejak Dini
Berdasarkan pemantauan secara instrumental yang terekam pada seismik menunjukkan adanya kenaikan gempa vulkanik dangkal pada rentang waktu 1-8 Nopember 2024.
Sementara itu Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN mengatakan, selama periode Oktober-November terjadi 24 kali gempa Vulkanik Dangkal, 30 kali gempa Vulkanik Dalam, 23 kali gempa Tektonik Lokal, dan 20 kali gempa Tektonik Jauh
Bahkan, kata Muhammad Wafid AN, laporan dari masyarakat telah mencium bau belerang yang cukup menyengat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: