Kisah Ibu Perjuangkan Buah Hati dari Mantan Suami, Khawatir Anaknya Dicekoki Obat Keras
Ilustrasi: Kisah pilu dialami LS, seorang ibu yang selama ini merawat dan membesarkan anaknya, GI, dengan penuh kasih sayang.-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kisah pilu dialami LS, seorang ibu yang selama ini merawat dan membesarkan anaknya, GI, dengan penuh kasih sayang.
Sejak kecil, GI tumbuh sebagai anak yang cerdas dan berprestasi.
Ia sering memenangkan berbagai penghargaan akademik, bahkan pernah menjuarai Olimpiade Matematika tingkat internasional dengan membawa bendera Indonesia.
Namun, kebanggaan LS berubah menjadi kekhawatiran setelah GI dipisahkan darinya oleh sang mantan suami.
LS mengungkapkan bahwa sejak saat itu, perilaku anaknya mengalami perubahan drastis.
Perubahan Drastis Setelah Terpisah dari Ibu
Menurut LS, GI yang sebelumnya ceria dan penuh semangat kini menjadi lebih temperamental, mudah marah, dan sering murung.
Kondisi fisiknya pun tampak tidak terurus. Saat terakhir kali bertemu di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, LS mengaku terkejut melihat keadaan putranya.
"Duh, seperti tidak terawat. Pakaiannya compang-camping dan ia sangat sensitif," ungkap LS.
Yang lebih mengejutkan, LS mengetahui bahwa anaknya diberikan obat keras tanpa seizinnya.
GI dikabarkan mengonsumsi Cipralex—obat psikotropika yang diberikan oleh psikiater Fransiska Kaligis—dengan dosis yang meningkat dari 10 mg menjadi 15 mg per hari selama 1,5 tahun.
Padahal, menurut LS, pemberian obat semacam itu untuk anak di bawah umur seharusnya mendapat persetujuan dari ibu kandung yang memiliki hak asuh sah, sebagaimana tertulis dalam Akta Kesepakatan No. 37 Tahun 2019.
BACA JUGA:Niko Al Hakim Mantan Suami Rachel Vennya Kena Tipu Rekan Bisnis, 3 Kali Somasi dan Lapor Polisi!
"Saya tidak pernah diberi tahu soal obat itu. Apakah itu yang menyebabkan dia berubah? Bagaimana jika ada efek samping yang berbahaya?" ujar LS dengan nada cemas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
