Waspada! Sering Gatal di Area Kemaluan Bisa Jadi Tanda Diabetes yang Tidak Diketahui
dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD menjelaskan bahwa gatal di area kemaluan yang menyerang wanita biasanya disusul dengan mengalami keputihan hingga menyebabkan diabetes-Disway.id/Hasyim Ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID - Masalah kulit seperti gatal-gatal di area kemaluan ternyata dapat menjadi gejala dari penyakit diabetes.
Bahkan, lebih fatalnya dapat menyebabkan munculnya jamur.
BACA JUGA:Makin Menjamur, Pengamat Beberkan Cara Atasi Penyalahgunaan Judol
BACA JUGA:Ladies, Ini 3 Tips Raih Kulit Sehat dan Cantik Luar Dalam
Hal tersebut diungkapkan dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD selaku dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin dan metabolik.
dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD menjelaskan bahwa gatal di area kemaluan yang menyerang wanita biasanya disusul dengan mengalami keputihan. Adapun penyebabnya karena diabetes menyerang daya tahan tubuh.
"Diabetes itu salah satu yang sering terjadi adalah jamuran. Jamur itu yang sering timbul kalau pada wanita sering di kemaluan sehingga sering keputihan dan lain sebagainya," ujar dr. Rulli ditemui di Jakarta Selatan, Jumat 15 November 2024.
"Penyebabnya hampir sama karena tadi daya tahan tubuhnya turun. Biasanya kalau orang daya tahan tubuhnya baik kan walaupun ada TBC walaupun ada jamur itu kan tidak gampang," lanjutnya.
BACA JUGA:Dokter: 3 dari 4 Penderita Diabetes Alami Gangguan Kesehatan Jiwa Hingga Depresi
BACA JUGA:Cegah Stroke dan Diabetes, 3 Hal Ini Penting Dicek Rutin dalam Pemeriksaan Kesehatan
Sementara gatal di area kemaluan pada pria penderita diabetes, dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD biasanya muncul panu, koreng.
"Bisa, ya itu tadi saya bilang jamur biasanya yang kita sebut sebagai anuan, lainya koreng, jadi ada gatal-gatal itu yang sering," tuturnya.
Menurut dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD gejala diabetes pada setiap orang terjadi secara subjektif. Sehingga, pasien tersebut harus rutin untuk mengecek kesehatannya terutama pemeriksaan gula darah.
"Ya, jadi memang saya sampaikan tadi gejala-gejala tapi kita harus mendiagnosis dengan melakukan pemeriksaan gula darah tadi. Karena gejala itu kan tadi saya sampaikan bersifat subjektif, orang per orang itu sangat berbeda," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: