Sang Jarasandha, Orasi Kebudayaan Kyai Paox Iben Peringati Hari Wayang

Menggunakan bahasa campuran Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura dan Indonesia, Ki Dalang Sujiwo Tejo menyuguhkan pertunjukan wayang kulit berjudul Sang Jarasandha dengan model Wayang Jagong, satu model interaktif dalang dengan penonton.-dok disway-
Doa Raja Brihadrata akhirnya terkabul, lewat seorang Resi yang memberinya satu buah mangga. Mangga itu sedianya dimakan oleh istri raja supaya hamil.
Namun karena raja memiliki dua istri, buah mangga itu akhirnya dibelah dan masing-masing dimakan oleh istri raja.
Dua istri raja tersebut kemudian hamil dan akhirnya melahirkan bayi. Namun masing-masing istri melahirkan bayi dengan tubuh yang hanya separuh.
Satu berwarna merah dan lainnya berwarna biru. Meski sebelumnya, Sang Raja sendiri yang meminta, namun kondisi kedua anaknya yang tidak utuh itu membuatnya malu.
Dua bayi itu akhirnya dibuang ke hutan.
BACA JUGA:Mengenal PAUD Holistik Integratif yang Baru Diluncurkan Kemenag, Apa Itu?
BACA JUGA:Debat Ketiga Pilkada Jakarta 2024, Simak Rekayasa Lalu Lintas di sekitar Jakarta Pusat
Di sebuah hutan, dua bayi itu dirawat oleh Pasangan suami istri (Pasutri) Jin bernama Jara. Pasutri Jin Jara itulah yang kemudian menyatukan dua tubuh bayi itu sehingga utuh dan hidup. Penyatuan tubuh itulah yang disebut Sandha.
"Bayi itulah yang dikenal dengan nama Jarasandha yang berarti dipersatukan (Sandha, red) oleh Jara," kata Mbah Tejo.
Bukan hanya kisah kelahirannya yang tragis, Mbah Tejo menuturkan bahwa pergantian kekuasaan Kerajaan Maghada dari Raja Brihadrata ke Jarasandha juga tragis.
Jarasandha naik tahta setelah membunuh Raja Brihadrata dengan cara sadis. Yakni menguliti tubuh ayahnya dan kulitnya digunakan untuk membuat alat musik Tambur.
"Tambur itu dipajang di ujung Kota Maghada, yang berfungsi sebagai CCTV (Closed-Circuit Television), untuk memantau situasi dan menjadi alarm saat musuh memasuki kota," kata Mbah Tejo.
BACA JUGA:Masyarakat Agar Tidak Salah Paham, Wamenaker Pastikan Tidak Ada PHK Karyawan Sritex
BACA JUGA:RK Sudah Persiapan Debat Terakhir: Semoga Fisik Sehat dan Suara Mantap!
Selain naik tahta dengan cara bengis, lanjut Mbah Tejo, Jarasandha juga dikenalkan sebagai raja yang suka menyandera para raja di wilayah kekuasaannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: