Anggota Komisi XI DPR Fathi Sambut Positif Pengurangan Penerbitan SRBI, Kredit Perbankan Berpotensi Meningkat
Anggota DPR RI Komisi XI, H. Fathi, menyambut baik langkah pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terkait pengurangan penerbitan Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI).-ist-
JAKARTA, DISWAY.ID– Anggota DPR RI Komisi XI, H. Fathi, menyambut baik langkah pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terkait pengurangan penerbitan Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Menurutnya, kebijakan ini dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi pertumbuhan kredit perbankan, khususnya di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Pengurangan penerbitan SRBI bisa memberikan likuiditas yang lebih besar bagi sektor perbankan, sehingga memungkinkan perbankan untuk lebih agresif menyalurkan kredit. Langkah ini sangat penting untuk mendukung geliat usaha masyarakat, terutama pelaku UMKM," ujar Fathi dalam keterangannya di Bandung.
BACA JUGA:Waspada Pencurian Identitas Lewat Digital, Ini 3 Solusi Fraud Perbankan
Fathi menambahkan, SRBI yang selama ini menjadi instrumen penyerapan likuiditas sering kali membuat dana perbankan lebih banyak terserap ke instrumen keuangan dibandingkan dialirkan ke sektor riil. Dengan berkurangnya penerbitan SRBI, dana perbankan diharapkan dapat lebih diarahkan untuk pembiayaan sektor produktif.
"Kredit perbankan yang tumbuh signifikan akan mempercepat pemulihan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Apalagi, di tengah tantangan global, penguatan sektor domestik menjadi solusi strategis," tegasnya.
Fathi juga menekankan pentingnya keberpihakan perbankan pada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, UMKM adalah tulang punggung ekonomi yang perlu mendapatkan prioritas dalam akses pembiayaan.
"Kita harus memastikan kebijakan ini benar-benar memberi manfaat langsung ke masyarakat. Perbankan harus proaktif menyasar pelaku UMKM yang selama ini kesulitan mengakses pembiayaan," tambahnya.
Selain itu, Fathi mengingatkan agar pengurangan penerbitan SRBI tetap dilakukan secara terukur, untuk menjaga stabilitas moneter dan kepercayaan pasar.
"Penting bagi pemerintah dan BI untuk tetap waspada terhadap potensi inflasi atau pelemahan rupiah, sehingga kebijakan ini tidak menciptakan dampak negatif yang tidak diinginkan," jelasnya.
BACA JUGA:Kredit Macet Menurun, Direktur Utama BRI Ungkap Strategi Tingkatkan Kualitas Aset
Ke depan, Fathi berharap sektor perbankan dapat lebih bersinergi dengan pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi secara inklusif.
"Ini adalah momentum untuk menciptakan kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Pertumbuhan kredit yang kuat dan berkualitas akan menjadi pondasi penting bagi ekonomi yang berkelanjutan," tutup Fathi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: