Asas Keadilan Jadi Pertimbangan, Kemenperin Tolak Tawaran Investasi Apple di Indonesia
Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menyampaikan kabar terbaru mengenai kelanjutan proposal investasi Apple di Indonesia.
Dalam keterangannya, Agus Gumiwang menyebutkan bahwa tawaran investasi dari Apple belum memenuhi asas keadilan.
Dalam keterangannya, Menperin Agus Gumiwang menjelaskan bahwa tawaran investasi Apple yang berjumlah senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun selama dua tahun tersebut belum memenuhi empat asas keadilan jika berdasarkan assessment teknokratis.
BACA JUGA:Merapat! Pamerindo Hadirkan Pameran Industri Terbesar di JIExpo Kemayoran 4-7 Desember 2024
BACA JUGA:Harga Emas Antam di Pegadaian Terbaru Hari Ini 26 November 2024, Langsung Anjlok
Kendati begitu, Agus Gumiwang juga menambahkan bahwa hal ini bukan berarti proposal investasi tersebut sudah ditolak.
"USD 100 juta berdasarkan assessment teknokratis tidak memenuhi asas berkeadilan," ujar Menperin Agus dalam keterangan resminya pada Senin 26 November 2024.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif juga menyatakan bahwa pihak Kemenperin juga tengah mempertimbangkan apakah nilai investasi Apple sebesar USD100 juta ini berkeadilan bagi Indonesia jika dibandingkan nilai investasi Apple di negara-negara lain seperti Vietnam dan Thailand.
"Kami berpendapat bahwa tidak fair juga disebut-sebut menaikkan investasi hingga 10 kali lipat," ujar Febri dalam keterangan resminya pada Kamis 21 November 2024.
BACA JUGA:25 Promo Pilkada 2024 Ada Makanan dan Minuman, Syaratnya Cuma Tunjukkan Jari Bertinta!
BACA JUGA:Bank BRI Berikan Pelayanan Terbaik bagi Nasabahnya
Febri menambahkan, seharusnya kita melihat apakah nilai USD 100 juta tersebut berkeadilan atau tidak bagi Indonesia, dibandingkan dengan negara tujuan investasi Apple lainnya seperti India, Vietnam, dan Thailand.
Selain itu, Febri juga menambahkan bahwa Kemenperin juga menimbang apakah nominal rencana investasi tersebut berkeadilan terhadap investasi para produsen produk handphone, komputer, dan tablet (HKT) lain di Indonesia.
"Seperti yang kita tahu, bukan hanya Apple yang berinvestasi memanfaatkan pasar domestik. Kita sedang menilai apakah nilai tersebut berkeadilan dan sesuai dengan target pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan banyak menyerap tenaga kerja. Begitu juga harapan Kemenperin untuk investasi ini," jelas Febri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: