Menakar Peluang Keberhasilan Transplantasi Ginjal, Bisakah Dilakukan pada Anak?

Menakar Peluang Keberhasilan Transplantasi Ginjal, Bisakah Dilakukan pada Anak?

Ilustrasi ginjal-freepik-Freepik

Keberhasilan transplantasi ginjal di RS Siloam ASRI didukung oleh kerja sama tim medis multidisiplin, termasuk dokter spesialis nefrologi, urologi, ahli anestesi, ahli radiologi, jantung, paru, perawat, ahli gizi, dan semua unsur.

Setiap anggota tim memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran prosedur.

Misalnya saja, dokter spesialis nefrologi memeriksa kecocokan donor dan resipien, serta pemantauan berkala sepanjang umur pasien, spesialis urologi bertugas melakukan pengambilan dan penanaman ginjal, sedangkan ahli anestesi memastikan kondisi pasien aman selama operasi.

BACA JUGA:10 Obat Herbal Ini Dilarang BPOM, Berisiko Rusak Ginjal dan Jantung

Selain itu, ahli radiologi dengan pemeriksaan imaging memberikan informasi anatomi pembuluh darah donor dan resipien dengan teknologi agar memudahkan tim operasi dan memonitor hasil operasi dengan USG Doppler.

Tim perawat terlatih memberikan perawatan pascaoperasi untuk pemulihan optimal.

Bahkan untuk untuk memberikan pelayanan paripurna tersedia pelayanan home care agar pasien dapat terpantau dengan baik dan menjaga stres pasca operasi.

Komunikasi yang efektif antara tim medis juga sangat penting untuk memastikan bahwa semua langkah sesuai rencana, selama persipan, pelaksanaan, dan setelah transplantasi ginjal.

BACA JUGA:Anabul Lovers Ingat Nih, Kucing Terlalu Banyak Konsumsi Protein Bisa Kena Gangguan Ginjal

Tantangan dalam Transplantasi Ginjal dan Solusi yang Diterapkan

Meskipun RS Siloam ASRI telah meraih banyak kesuksesan dalam transplantasi ginjal, berbagai tantangan tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan jumlah ginjal yang tersedia, baik dari pendonor hidup maupun pendonor yang telah meninggal dunia (jenazah).

Saat ini, jumlah pasien gagal ginjal yang membutuhkan transplantasi ginjal sangat tinggi, sementara jumlah pendonor yang tersedia sangat terbatas.

 “Menumbuhkan kesadaran dalam upaya mengatasi masalah donor ginjal yang terbatas, masyarakat perlu memahami tentang pentingnya donor ginjal dari jenazah, yang meskipun sudah diatur dalam undang-undang, masih kurang diterima oleh sebagian besar masyarakat Indonesia,” sebut Prof. Dr. dr. Endang Susalit, Sp.PD-KGH, FINASIM.

Tantangan lainnya adalah risiko penolakan ginjal oleh tubuh penerima.

RS Siloam ASRI mengatasi ini dengan tim ahli dalam mengelola pasien yang mengalami reaksi penolakan, dengan menggunakan obat imunosupresan dan pemantauan yang ketat untuk mencegah penolakan ginjal.

Tim medis juga mengedukasi pasien tentang pentingnya kepatuhan pada pengobatan dan gaya hidup sehat untuk menjaga fungsi ginjal yang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads