Mengenal Pelukis Senior Yos Suprapto, Ada Pesan Kegelisahan soal Kedaulatan Pangan di Balik Karyanya

Mengenal Pelukis Senior Yos Suprapto, Ada Pesan Kegelisahan soal Kedaulatan Pangan di Balik Karyanya

Pelukis senior Yos Suprapto berusaha menyampaikan kegelisahannya tentang kedaulatan pangan di Tanah Air dalam pameran tunggal bertema Kedaulatan pangan.--Istimewa

BACA JUGA:Cerita 80 Tahun Lapangan Minas: Dulu Diragukan, Kini Jadi Andalan Sumber Minyak di Provinsi Riau

Dalam lukisan-lukisannya, komentar dan kritik sosial dihadirkan dalam bahasa simbolisme.

Permainan garis dan warna menjadi ciri khas sangat provokatif dari lukisan Yos. Ada warna hitam, merah, nuansa biru, aneka hijau, coklat, kuning, ungu, jingga, dan putih.

Warna-warna tersebut ditampilkan dengan daya visual yang kuat dan keras sifatnya, bersanding satu sama lain yang tampil sebagai komposisi yang tidak halus atau lembut, seperti ada ketegangan.

BACA JUGA:Dinilai Bukan Solusi, DPRD Kota Bekasi Ingin Alihkan BLT Menjadi Lapangan Kerja Baru

Ada tema sosial, politik, budaya, ekologi, kemanusiaan, semacam komponen-komponen utama dalam kehidupan di negeri ini. Menurut Suwarno dosen pasca sarjana Insitute Seni Indonesia Yogyakarta "Yos Suprapto sebagai perupa selalu membawa ledakan pemikiran yang menarik".

"Ekspresi pada karya Yos memiliki keberbagaian kesan dan pesan, yang langsung dan lantang tapi juga terdapat yang lembut dan simbolik. Ringkas cerita, koleksi karya Yos Su- prapto mengandung kegalauan seluruh dimensi berkehidupan di Indonesia".

Yos ingin menghadirkan sebuah narasi visual. Layaknya cerita novel mengalir dalam bentuk sapuan warna yang mengundang imajinasi kita untuk sebuah kisah.

BACA JUGA:Dinilai Bukan Solusi, DPRD Kota Bekasi Ingin Alihkan BLT Menjadi Lapangan Kerja Baru

Melihat lukisan Yos Suprapto dalam pameran kali ini kuat menyarankan adanya cerita. Tampaknya Yos Suprapto adalah seniman yang ingin menyajikan pada kanvasnya cerita yang mengandung "masalah" yang bisa mengusik "ketenteraman" kita.

Diakui oleh Yos selama lebih dari sepuluh tahun Yos melakukan penelitian tanah kandungan mineral produktif pertanian dari seluruh provinsi Indonesia.

Baik tanah pertanian basah maupun kering di seluruh Indonesia. Hasilnya sebuah mata rantai kebudayaan pertanian yang hilang. Yakni kekuatan budaya agraris mandiri telah lenyap.

BACA JUGA:Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos BPNT Cair Desember 2024

Lenyapnya budaya mandiri karena ketergantungan pada penggunaan pupuk sitetis danprogram sistemik revolusi hijau yang diterapkan di negeri ini.

Menurut Direktur Galeri Nasional Jarot Mahendra pameran ini memberi awal kesadaran budaya kemandirian agraris tumbuh kembali.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads