Kasus Kekerasan Dunia Pendidikan Melonjak Tajam di 2024, Paling Banyak di Jawa Timur
Kasus Kekerasan Dunia Pendidikan Melonjak Tajam di 2024, Paling Banyak di Jawa Timur-Disway/Cahyono-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat, kasus kekerasan di dunia pendidikan mengalami pelonjakan tajam di tahun 2024.
Data kasus kekerasan di dunia pendidikan ini, didapat JPPI dari berita media massa, kanal pengaduan JPPI di Instagram @sahabatjppi, dan kanal pengaduan JPPI melalui website www.new-indonesia.org.
BACA JUGA:Rayakan Hari Ibu: Peran Ibu dalam Mendidik dan Mengurangi Kekerasan Rumah Tangga
BACA JUGA:Oknum Lurah Berprestasi Nasional di Empat Lawang Dilaporkan Kasus Kekerasan Seksual ke Mabes Polri
Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji di mengatakan, tren kekerasan di dunia pendidikan di 2024 melonjak lebih 100 persen jika dibandingka tahun 2023.
Pada tahun 2023, ada sebanyak 285 kasus kekerasan di dunia pendidikan, sedangkan di 2024 ada sebanyak 573 kasus.
"Dibanding tahun-tahun sebelumnya, jumlah kasus kekerasan mengalami lonjakan cukup tajam di tahun 2024. Dibanding tahun sebelumnya, tahun ini mengalami lonjakan lebih dari 100% jumlah kasus," kata Ubaid di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 27 Desember 2024.
BACA JUGA:Marak Kekerasan pada Anak, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Soroti Parenting Orang Tua
Menurutnya, tren kekerasan di dunia pendidikan terjadi di seluruh lembaga pendidikan, baik di sekolah, madrasah, maupun pesantren.
Dia mencatat, kasus kekerasan paling banyak terjadi di sekolah yakni 64 persen, disusul madrasah 36 persen, dan pesantren 20 persen.
Kata Ubaid, untuk daerah yang paling banyak kasus kekerasan di dunia pendidikan tahun 2024 berada di pulau Jawa.
Paling tinggi kata dia, ada Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan 81 kasus atau 14,2 persen.
BACA JUGA:Kapolri Minta Dittipid PPA Tindak Tegas Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Secara Cepat
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: