Sepanjang Tahun 2024, BNNK Jaksel Tangani 253 Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Mayoritas Pengguna Sabu dan Ganja

Sepanjang Tahun 2024, BNNK Jaksel Tangani 253 Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Mayoritas Pengguna Sabu dan Ganja

Kepala BNNK Jakarta Selatan, Kombes Pol Bambang Yudistira, menyebut sebanyak 253 pasien rawat jalan telah dilayani selama tahun 2024-Disway.id/Fajar Ilman-

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Selatan terus mempercepat penanganan masalah narkotika sepanjang tahun 2024.

Kepala BNNK Jakarta Selatan, Kombes Pol Bambang Yudistira, menyebut sebanyak 253 pasien rawat jalan telah dilayani selama tahun 2024.

BACA JUGA:BNNP DKI Tetapkan 3 Wilayah sebagai Kampung Narkoba, Peredarannya Terang-terangan

BACA JUGA:Waspada! BNNP DKI Prediksi Peredaran Narkotika Meningkat di 2025, Faktornya Ekonomi

"Mayoritas pasien adalah pengguna narkoba jenis ganja, sabu, dan tembakau sintetis," ungkap Bambang saat jumpa pers capaian kinerja di kantornya, Senin 30 Desember 2024.

Selain menangani kasus penyalahgunaan narkoba, BNNK Jakarta Selatan juga berperan aktif dalam layanan pasca rehabilitasi.

Sebanyak 26 orang klien yang telah menyelesaikan proses rehabilitasi menerima layanan lebih lanjut.

Dalam bidang penegakan hukum, BNNK Jakarta Selatan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus narkoba serta memberikan layanan asesmen terintegrasi bagi penyalahguna narkoba yang terjerat hukum.

BACA JUGA:BNN Gelar Pemantauan dan Deteksi Dini Narkoba di Tempat Hiburan Malam Jakarta Selatan

BACA JUGA:Paket Misterius Tergeletak di Rumah Kost Jaktim, Dicek BNN Ternyata Isinya Ganja 2,3 Kg

"Kami terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mengatasi masalah narkoba," ujar Bambang.

Sementara itu, BNNK Jakarta Selatan juga terus menggencarkan sosialisasi terkait Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), pembentukan Kelurahan Bersinar, serta program ketahanan keluarga dan pemberdayaan remaja.

Bambang menjelaskan bahwa Kelurahan Bintaro dan Kebayoran Lama Selatan menjadi kawasan pertama yang menerapkan kegiatan pencegahan narkoba, termasuk pembentukan penggiat anti narkoba dan pemetaan kasus narkoba.

"Terakhir, kami juga memberikan pelatihan tentang ketahanan keluarga dalam menghadapi bahaya narkoba," tambah Bambang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads