BI Resmi Turunkan Suku Bunga Menjadi 5,75 Persen, Ekonom: Peluang untuk Inovasi

BI Resmi Turunkan Suku Bunga Menjadi 5,75 Persen, Ekonom: Peluang untuk Inovasi

Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 4,75 persen diyakini belum berdampak signifikan pada pertumbuhan kredit. -Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,75 persen mendapat sambutan baik dari para Ekonom. Langkah ini dinilai sebagai langkah strategis yang patut diapresiasi. 

Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, kebijakan ini mencerminkan upaya nyata Bank Indonesia dalam merespons kebutuhan ekonomi domestik yang selama ini tertekan oleh beban suku bunga tinggi. 

BACA JUGA:BI Turunkan Suku Bunga Jadi 5.75 Persen, Ekonom: Sinyal Positif

BACA JUGA:Rayakan HUT ke-129, BRI Tawarkan Progam Special BRIguna, Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon biaya Provisi 50%

"Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan suku bunga tinggi telah menjadi salah satu alat utama untuk menarik modal asing dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Sabtu 18 Januari 2025.

Selain potensi adanya diversifikasi mata uang, BI nantinya juga dapat mengeksplorasi pembiayaan non-konvensional melalui kerja sama dengan negara-negara di luar aliansi Barat dan Uni Eropa. 

BACA JUGA:Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Rupiah Dibuka Menguat

BACA JUGA:The Fed Respons Kemenangan Trump dengan Turunkan Suku Bunga, Ini Kata Ekonom

Dalam hal ini, lembaga keuangan multilateral seperti Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan New Development Bank (NDB) menawarkan peluang untuk mendukung proyek-proyek pembangunan di Indonesia tanpa harus bergantung pada sumber pembiayaan tradisional.

"Langkah ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga memperkuat hubungan strategis dengan negara-negara berkembang lainnya. 

"Sebagai contoh, pembiayaan proyek infrastruktur dengan skema yang lebih fleksibel dapat membantu mengurangi tekanan pada anggaran negara sekaligus membuka peluang investasi yang lebih besar dari mitra-mitra non-tradisional," jelas Achmad.

BACA JUGA:The Fed Respons Kemenangan Trump dengan Turunkan Suku Bunga, Ini Kata Ekonom

BACA JUGA:KUR BRI 2023: Simulasi Pinjaman Rp 50.000.000 Tanpa Jaminan, Suku Bunga 3 Persen per Tahun

Kendati begitu, Achmad juga menambahkan bahwa efektivitas dari kebijakan ini sangat bergantung pada sinergi dengan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads