Kasus Penembakan Pekerja Migran di Malaysia, Kemlu Bantah Ada Perlawanan!
![Kasus Penembakan Pekerja Migran di Malaysia, Kemlu Bantah Ada Perlawanan!](https://cms.disway.id/uploads/14136ac0b3b94fdabc074a45cec3b72c.jpeg)
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Judha Nugraha, -Dok Kemlu-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam yang dilakukan pekerja migran yang menjadi korban penembakan oleh aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Malaysia.
Menurut keterangan resmi dari Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu Judha Nugraha, Rabu 29 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah menemui empat WNI korban penembakan yang tengah dirawat di RS Serdang dan RS Klang di Malaysia pada Selasa 28 Januari 2025.
BACA JUGA:Kemlu RI: WNI yang Ditembak Aparat Malaysia Tak Lakukan Perlawanan
Dua di antaranya yang telah dirawat dan dalam kondisi stabil teridentifikasi berasal dari Provinsi Riau,
Sedangkan dua lainnya belum dapat memberikan keterangan karena masih dalam kondisi kritis setelah operasi, kata Judha.
"Dua korban yang kondisinya stabil itu menjelaskan bahwa tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM," ujar Judha.
BACA JUGA:Paulus Tannos Punya Paspor Guinea-Bissau, KPK: Status WNI Belum Dicabut
BACA JUGA:Menlu Sugiono Desak Investigasi Tewasnya WNI di Malaysia
Judha mengatakan, pihak Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur juga sedang mengurus proses pemulasaran satu WNI yang meninggal dunia asal Provinsi Riau untuk dipulangkan ke Indonesia, yang repatriasi jenazah direncanakan dilakukan pada Rabu 29 Januari 2025.
“Pemulangan melalui penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru dan dilanjutkan perjalanan darat menuju kampung halaman almarhum di Pulau Rupat, Provinsi Riau,” katanya.
Judha menyatakan, pihak Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan memberikan pendampingan hukum kepada WNI korban penembakan untuk memastikan hak mereka terpenuhi,
BACA JUGA:5 WNI Ditembak di Perairan Malaysia, Menteri P2MI akan Siapkan Tim Advokasi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: