Cara Menghapus Blacklist di Bank, Jangan Sampai Kena BI Checking

Cara Membersihkan Blacklist Bank--pexels
JAKARTA, DISWAY.ID – Masuk daftar hitam atau blacklist di bank membuat nasabah atau seseorang jadi sulit mengajukan permohonan kredit.
BI Checking dapat mempersulit calon pemohon kredit karena dipicu dari riwayat kredit macet.
Mengenal BI Checking
Dikutip dari laman CIMB Niaga, BI checking sendiri merupakan Informasi Debitur Individual (IDI) Historis yang mencatat lancar atau macetnya pembayaran kredit (kolektibilitas).
BI checking dulunya adalah salah satu layanan informasi riwayat kredit dalam Sistem Informasi Debitur (SID), di mana informasi kredit nasabah tersebut saling dipertukarkan antar-bank dan lembaga keuangan.
BACA JUGA:Cara Membersihkan BI Checking Pinjol agar Skor Kredit Tidak Jelek, Kupas Tuntas Cuma 5 Menit!
Pemutihan BI checking diperlukan untuk menghindari tidak disetujuinya pengajuan kredit seseorang dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
Pasalnya ketika mengajukan kredit ke bank dalam prosesnya mensyaratkan BI Checking, baik mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), maupun kartu kredit.
Informasi yang dipertukarkan di SID meliputi identitas debitur agunan, pemilik, dan pengurus badan usaha yang jadi debitur, jumlah pembiayaan yang diterima, riwayat pembayaran cicilan kredit, hingga catatan kredit macet.
Setiap bank dan lembaga keuangan yang terdaftar dalam Biro Informasi Kredit (BIK) bisa mengakses seluruh informasi di SID, termasuk BI Checking.
BACA JUGA:Viral! Gagal Diterima Kerja Gegara Tak Lolos BI Checking
Data-data nasabah ini diberikan oleh anggota BIK ke BI setiap bulannya yang kemudian dikumpulkan secara berkala oleh BI dan diintegrasikan dalam sistem SID.
Kini SID sudah berganti nama menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan atau SLIK.
Di SLIK, layanan informasi riwayat kredit nasabah perbankan atau lembaga keuangan lain disebut dengan layanan informasi debitur (iDEB).
Di dalam iDEB, bank dan lembaga pembiayaan serta keuangan mempunyai akses data debitur dan kewajiban melaporkan data debitur ke Sistem Informasi Debitur (SID).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: