Hyundai Beberkan Strategi Hadapi Efisiensi Anggaran Pemerintahan, Singgung 7 Varian Baru di 2025

JAKARTA, DISWAY.ID – Terungkap strategi Hyundai dalam hadapi kebijakan efisiensi anggaran pemerintah di kementerian dan institusi.

Rencana pengetanan anggaran tersebut diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, di mana Pemerintah akan menargetkan penghematan APBN sebesar Rp306.69 triliun.

Kementerian keuangan dalam surat keputusan yang dikeluarkan pada 20 Januari lalu mengungkapkan bahwa alokasi belanja negara sebesar Rp3.621,3 triliun dan pendapatan negara sebesar Rp3.005,1 triliun atau terdapat defisit anggaran sebesar Rp616,2 triliun.

Dengan kondisi tersebut, maka belanja negara dilaksanakan dengan meningkatkan efisiensi natau penghematan di semua bidang, mengurangi pemborosan dalam rangka waspada menghadapi tantangan yang tidak menentu dan memerangi kebocoran anggaran.

BACA JUGA:Revisi Tatib DPR Tentang Pencopotan Pimpinan Lembaga, Baleg DPR RI: Sifatnya Rekomendasi

BACA JUGA:CUAN! Saldo DANA Gratis Cair Rp200 Ribu Hari Ini 7 Februari 2025, Buruan Klaim

Salah satu poin yang ditekankan adalah meminta agar kementerian serta institusi untuk melakukan penundaan sementara untuk proses perikatan, kontrak barang, jasa, terutama dari jenis belanja barang dan belanja modal.

Pihak kementerian juga meminta untuk meningkatkan sinergi dan harmonisasi kebijakan pemerintah daerah dengan kebijakan pemerintah pusat, serta menekankan agar mengoptimalkan anggaran.

Dengan keputusan tentu berdampak pada penjualan otomotif Tanah Air, khususnya pasar kendaraan fleet yang digunakan sebagai kendaraan operasional.

BACA JUGA:Hasil Copa del Rey: Barcelona Lolos ke Semifinal Usai Hancurkan Valencia 5-0, Ferran Torres Cetak Hat-Trick ke-4

BACA JUGA:Sambut Presiden Prabowo di HPN 2025 Kalsel, Kadisops Lanud Sjamsoddin Noor Siapkan 220 Personel Pengamanan Bandara

Menanggapi keputusan ini, Fransiscus Soerjopranoto yang merupakan Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia mengungakpkan bahwa pihaknya tentu akan menghormati putusan pemerintah.

Menurut Frans, pihaknya mendukung keputusan pemerintah yang melakukan efisiensi demi mendukung program pemerintah yang salah satunya adalah makan bergizi gratis.

Frans menjelaskan jika putusan ini berdampak pada penjualan dan pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah dalam mengantisipasi kekosongan salah satu segmen pasar di 2025 ini.

Sumber: