Penjualan Motor Listrik Gagal Capai Target, Ekonom: Pemberian Subsidi Salah Sasaran

Penjualan Motor Listrik Gagal Capai Target, Ekonom: Pemberian Subsidi Salah Sasaran

Ketidakjelasan kebijakan subsidi kendaraan listrik dari Pemerintah hingga infrastruktur yang belum memadai hingga kini masih menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh industri kendaraan listrik di Indonesia.-reza-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketidakjelasan kebijakan subsidi kendaraan listrik dari Pemerintah hingga infrastruktur yang belum memadai hingga kini masih menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh industri kendaraan listrik di Indonesia.

Pasalnya, pemberian subsidi sebesar Rp7 juta untuk mendorong penggunaan motor listrik dinilai kurang mampu untuk meningkatkan minat beli masyarakat.

Hal ini terbukti dari penjualan motor listrik yang hanya mampu mencapai angka penjualan 60 ribu unit dari target penjualan 600 ribu unit.

BACA JUGA:Saldo Dana Bansos PIP Februari 2025 Cair Kapan? Simak Besaran yang Didapat Siswa

BACA JUGA:Intip Prediksi Setlist Konser Linkin Park di Jakarta 2025

“Kendati motor listrik menawarkan berbagai keuntungan seperti biaya operasional yang lebih rendah dan bebas pajak, bagi sebagian besar masyarakat, harga awal yang masih cukup tinggi tetap menjadi penghalang utama,” ujar Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, saat dihubungi oleh Disway.id pada Selasa 11 Februari 2025.

Selain itu, Achmad menambahkan, harga motor listrik yang masih berkisar antara Rp15 juta hingga Rp30 juta setelah subsidi tetap menjadi beban yang sulit dijangkau oleh banyak kalangan, terutama mereka yang berpenghasilan menengah ke bawah.

“Hal ini menunjukkan bahwa pemberian subsidi tidak efektif dan masih salah sasaran. Tidak ada kriteria yang jelas mengenai kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan subsidi ini,” pungkas Achmad.

BACA JUGA:Akademisi Tangerang Minta Para Kadis Banten Segera Laporkan Harta Kekayaan

BACA JUGA:Kuasa Hukum Kades Kohod Benarkan Kliennya Punya Rubicon: Itu Belinya Kredit!

Selain itu, Achmad juga turut menyoroti pemberian subsidi yang lebih diarahkan pada jenis motor listrik dan mereknya.

Menurutnya, hal ini justru lebih banyak menguntungkan motor listrik asal luar negeri dibandingkan dengan produk lokal.

“Sebagai perbandingan, motor bensin bekas dengan harga di bawah Rp 10 juta masih lebih menarik bagi masyarakat dengan keterbatasan ekonomi. Hal ini menjadi faktor utama mengapa motor listrik kurang diminati, terlepas dari berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah,” pungkas Achmad.

BACA JUGA:Hayoloh! Razman dan Firdaus Oiwobo Terancam Terjerat Pasal Berlapis, Usai Bikin Ricuh Persidangan Pencemaran Nama Baik

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads