Penyidik KPK Geledah dan Sita Barang secara Paksa, Staf Sekjen PDIP Hasto Trauma

JAKARTA, DISWAY.ID -- Staf pribadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kusnadi memberikan kesaksiannya dalam sidang lanjutan gugatan praperadilan Hasto di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel).

Kusnadi mengaku digeledah dan barang-barangnya disita Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 10 Juni 2024, lalu.

Adapun, kata Kusnadi, saat itu dirinya bukan dipanggil sebagai saksi tetapi hanya menemani Hasto yang diperiksa KPK saat itu.

BACA JUGA:Eks Ketua MA Hatta Ali Beberkan Hubungannya dengan Harun Masiku

BACA JUGA:Link dan Cara Beli Tiket Kereta Lebaran 2025, Tiket Dibuka H-10 Sebelum Keberangkatan

"Di situ terjadi keributan, antara Pak Hasto dan Pak Rossa (Penyidik KPK). Ribut di luar ruangan, akhirnya ada kesepakatan diberikan waktu 5 menit. Pak Hasto bilang, 'Kus dibawa saja barang yang disita.' Ternyata saya diperiksa, disita, dan ditunjukkan barang ini disita," kata dia pada Jumat, 7 Februari 2025.

Lebih lanjut, ia menerangkan, dirinya diperiksa selama tiga jam dan barang-barang miliknya disita secara paksa.

Ia mengungkap, barang yang ada dalam tasnya berupa buku partai, handphone pribadi, dan buku catatan.

"Tadinya uang mau disita juga. Saya bilang, 'itu nggak ada kaitannya pak. Saya mau bayarkan tiket waktu upacara hari jadi Pancasila. Kira-kira sekitar Rp130 juta," jelasnya.

Kusnadi mengaku trauma karena dibentak oleh Penyidik KPK saat memeriksa dirinya.

BACA JUGA:Hari Ini Sidang Etik AKBP Bintoro CS Digelar, Ini Kata Kompolnas

BACA JUGA:KAI Kembali Tutup Perlintasan Sebidang, Masyarakat Diminta Tidak Ngeyel Buka Lagi

Ia merasa diperlakukan tidak etis. 

Kemudian Kusnadi sempat melaporkan Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti ke Bareskrim Polri.

Sumber: