Canggih! Kalpanax Punya Teknolgi Baru yang Bisa Deteksi Dini Jamur Kulit

Canggih! Kalpanax Punya Teknolgi Baru yang Bisa Deteksi Dini Jamur Kulit

Canggih! Kalpanax Punya Teknolgi Baru yang Bisa Deteksi Dini Jamur Kulit---Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha Kalbe Consumer Health dan brand Kalpanax meluncurkan program SIGAP (Deteksi Gejala, Atasi dengan Kalpanax) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang infeksi jamur kulit, cara pencegahan, serta penanganannya.

Kalpanax juga menghadirkan teknologi baru untuk deteksi dini jamur kulit pertama di Indonesia.

Pada program ini, Kalpanax bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia yang didukung oleh Kementerian Kesehatan RI, dan berkolaborasi dengan Atlet Sepak Bola anggota aktif Tim Nasional Indonesia, Egy Maulana Vikri.

"Program ini adalah bentuk komitmen Kalbe untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, sesuai dengan inisiatif keberlanjutan Kalbe Bersama Sehatkan Bangsa. Terutama mereka yang aktif beraktivitas di luar ruang, agar terbebas dari penyakit jamur kulit, karena Kalpanax teruji efektif 99,9 persen dalam membasmi jamur kulit hingga ke akar," ujar Head of Digestive and Skin Category Kalbe Consumer Health, Revi Octaria. 

BACA JUGA:Parkir Liar di Monas Menjamur Saat Libur Isra Mikraj, Tarif Mobil Capai Rp30 Ribu

Revi menekankan bahwa infeksi jamur kulit harus diobati dengan rutin dan sesuai dosis anjuran, agar jamur dapat dibasmi hingga ke akar.

Jika tidak ditangani dengan benar, infeksi dapat kambuh kembali. Oleh sebab itu, sebagai brand yang telah dipercaya lebih dari 50 tahun dalam mengatasi infeksi jamur kulit, Kalpanax berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan solusi terbaik bagi masyarakat.

Pada program SIGAP, juga dihadirkan inovasi baru dengan pemanfaatan AI (Artificial Intelligence), yaitu Kalpanax Skin Health Check. Teknologi ini bertujuan untuk mempermudah deteksi dini penyakit kulit yang dicurigai disebabkan oleh jamur, sehingga pengobatan dapat dilakukan tepat waktu. Teknologi ini menjadi langkah awal dalam pencegahan dan pengobatan infeksi jamur kulit. 

Kalpanax menyediakan layanan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan kulit gratis serta aktivitas edukatif, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan kulit. Berbagai aktivitas tersebut dilakukan dengan Mobil SIGAP yang akan berkeliling ke 20 kota utama di Indonesia sejak bulan Februari hingga Mei 2025.

BACA JUGA:Kades Kohod Palsukan SHGB Pagar Laut Sejak 2021, Bareskrim: Sudah Ada 200 Lebih Dokumen!

Ini merupakan langkah nyata dalam menjangkau masyarakat luas. Pemilihan 20 kota didasarkan pada tingkat aktivitas luar ruang masyarakat serta tingginya insiden infeksi jamur kulit di wilayah tersebut. Program ini juga akan menjangkau lebih dari 100 titik dengan fokus pada komunitas olahraga dan area publik yang ramai.

Infeksi jamur kulit sering kali dianggap sepele, padahal dapat menular dan memengaruhi siapa saja. Bahkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, penderita jamur kulit di Indonesia mencapai 40 juta orang. Beberapa penyebabnya ialah kondisi suhu di Indonesia dan aktivitas yang dilakukan masyarakat di luar ruangan.

"Bagi mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan, ada beberapa faktor yang perlu diwaspadai terkait infeksi jamur kulit. Kelembaban dan panas yang tinggi di negara tropis seperti Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan jamur. Selain itu, keringat berlebihan akibat olahraga atau pekerjaan di luar ruangan dan kurang menjaga kebersihan kulit menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang. Kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi, seperti berbagi handuk, sepatu, atau pakaian, juga meningkatkan risiko infeksi. Serta, kondisi di beberapa daerah yang mengalami banjir di musim penghujan seperti sekarang ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang terserang infeksi jamur kulit,”  jelas Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Ulul Albab, Sp.OG.

Sejumlah hal dapat memicu penyebaran penyakit infeksi jamur kulit. Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan pengobatan atau memilih solusi yang kurang efektif. Di sisi lain, Egy Maulana Vikri mengungkapkan pengalamannya tentang paparan infeksi ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads