Kekhawatiran Ekonom Soal Pemangkasaan Anggaran untuk Danantara: Ekonomi Akan Terhambat

Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan Danantara.-ist-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Keputusan Pemerintah untuk mengalokasian dana sebesar Rp 326 triliun atau USD 20 Miliar ke lembaga Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara tanpa strategi mitigasi diprediksi menyebabkan pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi.
Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, khawatir kebijakan pemangkasan anggaran dan pengalihan sebagian besar hasil efisiensinya ke Danantara adalah bentuk kesalahan strategi yang bisa berdampak buruk pada perekonomian nasional.
"Alih-alih mempercepat pertumbuhan ekonomi, kebijakan ini justru berpotensi memperlambatnya dengan mengurangi daya beli masyarakat dan membatasi perputaran uang dalam ekonomi," ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Rabu 26 Februari 2025.
BACA JUGA:Pemangkasan Anggaran untuk Danantara Berpotensi Berdampak Fatal ke Kesejahteraan Publik
Achmad juga menambahkan, dana sebesar Rp 300 triliun lebih tersebut seharusnya dialokasikan sebagian untuk program-program yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat dalam waktu cepat.
"Dengan cara ini, pertumbuhan ekonomi tetap terjaga, kesejahteraan masyarakat meningkat, dan investasi jangka panjang tetap bisa berjalan tanpa mengorbankan kebutuhan ekonomi saat ini," pungkasnya.
Dalam hal ini, jika dana tersebut disalurkan langsung ke sektor-sektor yang bersinggungan dengan masyarakat, seperti subsidi energi, bantuan sosial, atau insentif usaha kecil dan menengah, maka dampaknya akan lebih terasa dalam waktu cepat.
Tidak hanya itu, uang yang beredar akan menciptakan efek pengganda (multiplier effect) yang langsung menggerakkan roda ekonomi.
"Jika pemerintah terus memaksakan kebijakan ini tanpa mempertimbangkan dampak langsungnya, maka bukan tidak mungkin ekonomi akan mengalami kontraksi yang lebih dalam," lanjutnya.
Menurut Achmad, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa setiap rupiah dari hasil efisiensi anggaran digunakan dengan cara yang paling efektif dan memberikan dampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
BACA JUGA:Kredibilitas Danantara Diuji! Penunjukan Rosan Roeslani Sebagai CEO Dinilai Picu Keraguan Investor
Hal ini sendiri dikarenakan publik tidak bisa lagi menunggu bertahun-tahun untuk merasakan manfaat investasi.
"Mereka butuh solusi sekarang. Dan langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa setiap rupiah dari hasil efisiensi anggaran digunakan dengan cara yang paling efektif dan memberikan dampak langsung pada kesejahteraan rakyat," tutup Achmad.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: