Ekonomi Global Masih Tidak Menentu, Kemenperin Ungkap Industri Manufaktur Masih Ekspansi

Ekonomi Global Masih Tidak Menentu, Kemenperin Ungkap Industri Manufaktur Masih Ekspansi

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Memasuki momentum bulan Ramadhan serta Lebaran tahun 2025 ini, kondisi perekonomian Indonesia sedikit demi sedikit mulai menunjukkan perkembangan yang positif.

Hal ini dibuktikan dari variabel produksi mengalami peningkatan ekspansi sebesar 0,66 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 51,21.

Menurut Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, peningkatan level ekspansi produksi dan persediaan menunjukkan geliat ekonomi penyerapan produk industri manufaktur di dalam negeri yang cukup tinggi di bulan Maret 2025.

BACA JUGA:Prabowo Instruksikan Struktur Komisaris BUMN Perbankan Lebih Ringkas dan Profesional

BACA JUGA:Giring Ganesha Ungkap Pesan Prabowo Subianto Sebelum Diangkat Jadi Wamen Kebudayaan RI

"Momentum bulan Ramadan dan persiapan Hari Raya merupakan salah satu pemicu peningkatan kinerja industri manufaktur karena meningkatkan mampu demand domestik produk manufaktur. Namun daya angkatnya berkurang karena tekanan banjir produk impor murah," ujar Febri dalam agenda Rilis IKI Maret 2025, yang diselenggarakan secara daring, pada Rabu 26 Maret 2025.

Selain itu, Febri menambahkan, terdapat empat alasan pentingnya pasar domestik bagi kinerja industri manufaktur.

Pertama, sebagian besar 80 persen produk manufaktur dijual di pasar domestik, dan sisanya 20 persen ekspor.

"Di pasar domestik produk manufaktur dibeli oleh pemerintah, swasta dan rumah tangga. Kebutuhan dari tiga komponen tersebut kemudian yang membentuk demand domestik manufaktur. Dengan demikian, demand domestik menentukan kinerja manufaktur," jelas Febri.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Melemah, Airlangga: Biasa Saja

BACA JUGA:53 Sekolah Rakyat Siap Dibuka, Rekrutmen Guru Bisa Lewat CPNS atau PPPK

Yang kedua adalah, demand domestik produk manufaktur merupakan jaminan dan sekaligus penarik investasi asing di Indonesia.

Menurut Febri, pasar domestik yang besar merupakan hal penting yang menarik bagi investor global menanamkan modalnya di Indonesia.

Ketiga adalah, industri manufaktur Indonesia merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling besar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads