Semakin Naik, Harga Kelapa Bulat Kini Lebih Rp20.000 di Pasaran

Semakin Naik, Harga Kelapa Bulat Kini Lebih Rp20.000 di Pasaran

Pedagang kelapa pasar tradisional Reni Jaya, Depok.-Bianca-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Harga kelapa bulat di pasaran semakin naik dari sebelumnya angka Rp10.000. Kini, Harga kelapa bulat melambung tinggi hingga ke kisaran angka Rp20.000-25.000.

Berdasarkan pantauan Disway.id di pasar tradisional Reni Jaya, Depok, pada Senin 21 April 2025, harga 1 kelapa bulat ukuran kecil kini sudah naik harga menjadi Rp 20.000. Sedangkan harga kelapa bulat ukuran besar juga naik menjadi Rp 25.000.

Angka tersebut diketahui jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan harga komoditas kelapa bulat pada Sabtu 19 April 2025 lalu, yang berjumlah sebesar Rp 15.000 untuk 1 kelapa bulat kecil, dan Rp 20.000 untuk 1 kelapa bulat besar.

BACA JUGA:Harga Kelapa Bulat Melambung Tinggi, Pengusaha UMKM Beralih ke Santan Kemasan

BACA JUGA:Kabar Gembira Buat UMKM, Ini Simulasi Cicilan KUR BRI 2025 Plafon Rp50 Juta Tanpa Jaminan

Menurut pedagang kelapa bulat yang ditemui di pasar itu, Martin, kenaikan harga kelapa bulat sudah dimulai semenjak Pemerintah mulai mengekspor komoditas kelapa bulat ke negara-negara seperti Thailand dan China.

“Pas mulai ekspor itu, pada naik gila-gilaan,” ucap Martin.

Menurut Martin, harga kelapa bulat sendiri diprediksi akan mulai menurun apabila ekspor kelapa bulat tersebut dihentikan oleh Pemerintah.

“Kemungkinan bakal nurun lagi (harganya), tapi ya pas ekspor itu selesai,” ujar Martin.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso sebelumnya sudah memberikan pernyataannya terkait kenaikan harga drastis komoditas kelapa bulat di pasaran ini.

BACA JUGA:Ekspor Tinggi, Harga Kelapa Bulat Meningkat di Pasaran

BACA JUGA:Seorang Warga Gugat Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan ke MA, Ada Apa?

Menurutnya, situasi ini disebabkan oleh banyaknya ekspor yang dilakukan oleh para pelaku usaha.

“Ini mahal karena di ekspornya, karena lebih tinggi daripada harga di luar negeri,” ujar Mendag Budi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads