Ini Dia Perusahaan Tiongkok Pengganti LG yang Hengkang dari Proyek EV

E-GMP menjadikan baterai bagian dari sasis sehingga dapat memenfaatkan ruang dengan maksimal.-reza-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Kendati sempat menimbulkan kekhawatiran usai kabar mundurnya brand elektronik LG Energy Solution dari proyek investasi pengembangan baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), proyek pengembangan tersebut dinyatakan masih akan terus berlanjut.
Menurut Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mitra investasi baru dari perusahaan Tiongkok yaitu Huayou nantinya akan menjadi perusahaan pengganti LG untuk memgembangkan proyek tersebut.
BACA JUGA:LG Mundur Investasi Proyek Baterai EV, Kemenperin Tak Khawatir Target Pengurangan Emisi
BACA JUGA:Rosan Roeslani Soal LG Batal Investasi: Kami yang Meminta Mundur
"Dalam sebuah konsorsium bisnis atau proyek skala besar, pergantian investor merupakan hal yang lazim terjadi. Ini tidak mengganggu dari target program pengembangan EV di Indonesia.
"Akselerasi pengembangan untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tetap berjalan sesuai perencanaan dan targetnya, apalagi sudah ada yang berproduksi," tutur Menperin Agus kepada Disway di Jakarta, pada Senin 28 April 2025.
Setelah bergabungnya Huayou, PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) menyatakan bahwa mereka masih membuka peluang bagi para investor untuk turut bergabung dalam proyek investasi baterai EV ini.
BACA JUGA:LG Mundur, Pemerintah: Investasi dengan Hyundai Masih Berjalan
Menurut VP Commercial and Marketing IBC, Bayu Hermawan, IBC juga telah berkoordinasi dan berdiskusi dengan beberapa negara dalam rangka proyek investasi ini, contohnya seperti Amerika Serikat (AS), Australia, dan negara-negara Uni Eropa.
"Kita memang diskusi. Gak cuma dari USA, tapi dari Eropa, kemudian dari Australia juga," ungkap Bayu.
Di sisi lain, Indonesia sendiri sudah memiliki 2 industri baterai sel untuk mobil listrik, yaitu PT HLI Green Power, yang merupakan konsorsium antara Hyundai Grup dan LG sebagai produsen sel baterai, dengan kapasitas tahap pertama sebanyak 10 GWh dengan total nilai investasi mencapai USD 1,1 miliar dolar AS.
Industri sel baterai ini diketahui akan memasok 150.000 hingga 170.000 unit kendaraan bermotor listrik melalui PT Hyundai Energy Indonesia selaku industri baterai pack yang memiliki kapasitas produksi mencapai 120 ribu pack baterai kendaraan bermotor listrik dengan total investasi sebesar Rp 674 milliar.
BACA JUGA:KIA Luncurkan PV5 Spielraum Glow, Gandeng LG Electronics Hadirkan 2 Varian Van EV
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: