LG Digantikan Perusahaan China, Kemenperin Target Produksi 9 Juta Unit Sepeda Motor Listrik dan 600 Ribu Unit Mobil Serta Bus Listrik

Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian menyampaikan dengan mundurnya LG Energy Solution dari investasi proyek kendaraan listrik (EV) di Indonesia, tidak perlu dikhawatirkan karena akan digantikan dengan mitra investasi baru dari perusahaa-kemenperin-
JAKARTA, DISWAY.ID – Pihak Kemenperin mengungkapkan bahwa LG digantikan perusahaan China di investasi proyek kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian menyampaikan dengan mundurnya LG Energy Solution dari investasi proyek kendaraan listrik (EV) di Indonesia, tidak perlu dikhawatirkan karena akan digantikan dengan mitra investasi baru dari perusahaan Tiongkok, yakni Huayou.
Huayou adalah perusahaan yang berkantor pusat di Tongxiang Zhejiang dan bergerak dalam kegiatan penelitian, pengembangan serta manufaktur material baterai lithium-ion energi serta material kobalt.
“Dalam sebuah konsorsium bisnis atau proyek skala besar, pergantian investor merupakan hal yang lazim terjadi,” terangnya.
BACA JUGA:Pramono Wajibkan ASN Naik Transportasi Umum Setiap Rabu: Akan Kita Gratiskan
BACA JUGA:Menanti Pengganti Paus Fransiskus dari Ghana Hingga Filipina, Siapa Kardinal Terkuat?
“Ini tidak mengganggu dari target program pengembangan EV di Indonesia. Akselerasi pengembangan untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tetap berjalan sesuai perencanaan dan targetnya, apalagi sudah ada yang berproduksi,” tutur Menperin.
Saat ini, sudah ada dua perusahaan yang memproduksi baterai untuk motor listrik, yaitu PT Industri Ion Energisindo yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 10.000 pcs baterai per tahun dan investasi sebesar Rp18 miliar.
Ada juga PT Energi Selalu Baru yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 12.000 pcs baterai per tahun dan investasi sebesar Rp15 miliar.
BACA JUGA:Berapa Hari Lagi Lebaran Idul Adha 2025? Simak Informasi di Sini
Sementara itu, terdapat 2 industri baterai sel untuk mobil listrik, yaitu PT HLI Green Power, yang merupakan konsorsium antara Hyundai Grup dan LG sebagai produsen sel baterai, dengan kapasitas tahap pertama sebanyak 10 GWh dengan total nilai investasi mencapai USD1,1 miliar dolar Amerika.
Industri sel baterai ini akan memasok 150.000 hingga 170.000 unit kendaraan bermotor listrik melalui PT Hyundai Energy Indonesia selaku industri baterai pack yang memiliki kapasitas produksi mencapai 120 ribu pack baterai kendaraan bermotor listrik dengan total investasi sebesar Rp674 milliar.
Perusahaan kedua adalah PT International Chemical Industry yang memiliki kapasitas produksi mencapai 100 MWh per tahun (setara dengan 9 juta sel), dengan target total kapasitas produksi sebesar 256 MWh per tahun (setara dengan 25 juta sel).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: