bannerultah1tahun

Wow! Terapi Stem Cell Terbukti Ampuh Sembuhkan HIV Hingga 85 Persen

Wow! Terapi Stem Cell Terbukti Ampuh Sembuhkan HIV Hingga 85 Persen

dr. Rahyussalim sebut Terapi Stem Cell Terbukti Ampuh Sembuhkan HIV Hingga 85 Persen-Disway.id/Hasyim Ashari-

JAKARTA, DISWAY.ID - Terapi sel punca (stem cell) kini menjadi sorotan dunia medis sebagai pendekatan yang menjanjikan untuk mengatasi infeksi HIV.

Beberapa kasus menunjukkan bahwa terapi ini dapat memberikan remisi jangka panjang, bahkan potensi penyembuhan, meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

BACA JUGA:Stem Cells Kini Digunakan dalam Pengobatan Penyakit Ortopedi, Ini Penjelasan Ahli

BACA JUGA:Terapi Stem Cell hingga Vaksin Lokal Mulai Banyak Diproduksi, Kemenkes Buka Peluang Dicover BPJS

Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, Dr. dr. Rahyussalim Sp.OT (K) mengatakan bahwa presentase pasien HIV untuk sembuh dari paparan virus dengan menggunakan terapi stem cell di atas 85 persen untuk sembuh.

Tak hanya itu saja, dr. Rahyussalim mengatakan terapi stem cell juga bermanfaat untuk meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak akibat paparan virus HIV seperti distorsi otot, sendi, tulang, hingga kulit.

"HIV persoalannya kan nanti ada distorsi otot, sendinya, tulangnya, kerusakan di kulit, dan sebagainya. Pasca HIV-nya, virusnya sudah mati, defek-defeknya ini kita bisa regenerate dengan stem cell," ujarnya ditemui di RSUI, Depok, Jawa Barat, Selasa 29 Maret 2025.

"Inilah nanti peran regenerasinya, repairing-nya, rejuvenate-nya, kemudian repair-nya, itu bisa dikembalikan dengan pemberian stem cell. Kalau presentasinya menurut saya sih sangat ini ya, kita sangat optimis mungkin bisa di atas 80-85 persen," sambungnya.

BACA JUGA:Mengenal Pengobatan Kanker Darah Multiple Myeloma dengan Metode Stem Cell

BACA JUGA:Sean O'Malley 'Sulap' Mr. P dengan Suntik Stem Cell, Perubahan 'Rudal' Sang Atlet UFC Bikin Melongo

Lebih lanjut, Dr. dr. Rahyussalim Sp.OT (K) menyebut terapi Stem Cell diberikan kepada penderita HIV tergantung pada kondisi kerusakan yang terjadi di dalam tubuh.

Jika kerusakan lebih banyak terjadi, maka terapi stem cell akan diberikan secara bertahap. Namun, apabila kerusakan hanya sebagian kecil, maka pemberian terapi stem cell hanya satu kali saja.

"Ya mungkin nggak spesifik hanya kepada HIV-nya ya, mungkin ada dampaknya itu ya, tergantung tentunya dengan kerusakannya. Kalau rusaknya berat tentu dia akan diberikan berkali-kali, kalau rusaknya ringan ya cukup dengan satu kali," ujarnya.

"Tentu secara detail nanti akan ada penelitian-penelitian yang akan dikerjakan ya untuk memetakan ini ya, saya rasa ini akan menjadi tantangan bagi RSUI dan para peneliti di FKUI RSUI ya, untuk kemudian bisa memastikan dan menjawab pertanyaan tadi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads