bannerdiswayaward

Jaga Keharmonisan, Ketum PITI Ajak Masyarakat Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran hingga 2029

Jaga Keharmonisan, Ketum PITI Ajak Masyarakat Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran hingga 2029

Ketum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ipong Hembing, mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran terus harmonis hingga berakhir pada 2029 mendatang-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ipong Hembing, mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran terus harmonis hingga berakhir pada 2029 mendatang.

Ipong mengungkapkan, seluruh elemen masyarakat harus bersatu mengawal pemerintahan yang sah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.

BACA JUGA:PITI Kecam Aksi Asusila Mantan Kapolres Ngada: Kesehatan Psikologi Dipertanyakan!

BACA JUGA:Putusan Sengketa Merek Dinilai Janggal, Ketum PITI Laporkan Oknum Hakim PN Jakpus ke Komisi Yudisial

“Semua pihak harus bersatu mendukung pemerintahan saat ini, harus fokus demi kemajuan bangsa dan negara, setidaknya selama lima tahun ke depan,” ungkapnya kepada media, Jakarta, Senin 5 Mei 2025.

Ipong menyampaikan, soliditas semua pihak diperlukan demi menopang jalannya pemerintahan, agar tercipta suasana yang kondusif dan menyejahterakan masyarakat.

“Jangan sampai bangsa yang besar ini terpecah belah karena adanya isu-isu yang bermuatan politis, yang bisa mengganggu stabilitas nasional,” ujarnya.

Ipong mengatakan, setiap pemerintahan pasti memiliki kekurangan, terlebih usia Pemerintahan Prabowo-Gibran yang baru berjalan belum lama ini. Menurut Ipong, kekurangan itulah yang harus ditambal oleh semua elemen.

BACA JUGA:Bahas Kasus Gilbert Lumoindong, Ketum PITI Mengahadap Ali Mochtar Ngabalin

BACA JUGA:Bahas Kasus Gilbert Lumoindong, Ketum PITI Mengahadap Ali Mochtar Ngabalin

“Program Asta Cita Presiden Prabowo harus didukung penuh oleh semua pihak, tidak terkecuali, baik itu oleh ormas, LSM maupun para purnawirawan,” katanya.

Kendati demikian, Ipong mengungkapkan, setiap perbedaan pendapat harus tetap dihormati dan sah-sah saja di negara demokrasi seperti Indonesia ini.

“Namun, jangan sampai perbedaan pendapat itu justru merusak rasa persatuan dan kesatuan bangsa kita, kita tidak boleh egois dan harus memikirkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia,” ungkapnya.[]

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads