Pertemuan Tahunan Path to Sustainable Growth 2025 di Apurva Kempinski Bali, Gerakan Keberlanjutan Kolaborasi Lintas Industri
Pertemuan Tahunan Path to Sustainable Growth 2025 di Apurva Kempinski Bali, Gerakan Keberlanjutan Kolaborasi Lintas Industri-Apurva-
BACA JUGA:Pengguna Transportasi Umum di Jakarta Baru 22,1 Persen, Pramono Targetkan 40 Persen di 2029
BACA JUGA:Gaduh Isu Grab dan Gojek Bakal Merger, Grab Indonesia Akhirnya Buka Suara
Diskusi ini diikuti oleh panel lain tentang Tantangan Koeksistensi antara Komunitas dan Pariwisata, di mana Dr. Yoga Iswara menganjurkan tindakan kolektif untuk mencapai tujuan destinasi nol emisi di Bali.
Ida Bagus Agung Gunarthawa membahas pengembangan pariwisata berbasis komunitas, dan Amanda Marcella berbagi keahlian dalam pengelolaan limbah, yang bertujuan untuk mencapai nol limbah.
John Higson dari Eco Solutions Lombok memaparkan strategi untuk mengubah tantangan menjadi peluang melalui agroforestri dan praktik berkelanjutan.
Panel pakar yang beragam kemudian membahas Pentingnya Perhotelan Berkelanjutan dan Keanekaragaman Hayati.
Helianti Hilman menyoroti keanekaragaman hayati pangan dan warisan budaya Indonesia, sementara Nicolas Perez menekankan keberlanjutan air.
BACA JUGA:Livin’ by Mandiri Catat Kinerja Positif Lewat Pertumbuhan Transaksi dan Pengguna
BACA JUGA:Pramono Gercep Benahi 55 RW Kumuh di Jakarta, MCK Komunal Dikebut
Dr. Stefan Phang memamerkan inisiatif seperti Linen for Life dan Soap for Life, dan Tobias Wilson membahas penanganan dampak limbah organik terhadap emisi karbon.
Yuki Susanto dari PT Suparma Tbk, yang memaparkan solusi berkelanjutan yang diterapkan oleh PT Suparma Tbk, memaparkan solusi berkelanjutan, termasuk sumber daya berkelanjutan, produksi yang efisien, dan pengelolaan limbah.
Diskusi panel terakhir difokuskan pada strategi untuk Mengukur dan Menguasai Keberlanjutan. Shane Dalke dari Bjarke Ingels Group berbagi pengalamannya membangun Gelephu Mindfulness City, yang menekankan harmoni antara kehidupan modern dan alam.
Maurice Adema membahas solusi energi berkelanjutan, dan Gayan Wejesiriwardana menyoroti peran sertifikasi dalam menjadikan keberlanjutan dapat diukur dan dipercaya, dengan menyatakan, “Tanpa pengukuran, keberlanjutan hanyalah niat.”
Desak Intan menutup diskusi panel, menguraikan strategi jangka panjang The Apurva Kempinski Bali untuk memberikan nilai melalui pelestarian budaya, perlindungan lingkungan, pemberdayaan lokal, dan praktik bisnis berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
